
inilahjateng.com (DEMAK) – Kyai Munif Muhammad Zuhri, atau yang akrab disapa Mbah Munif, memberikan tongkat kepada Ahmad Luthfi, saat bersilaturahmi di kediamannya, di Pondok Pesantren Giri Kesumo Mranggen, Selasa (17/9/2024).
Di tengah pertemuan hangat itu, Mbah Munif, sapaan akrab KH. Munif Muhammad Zuhri, tiba-tiba beranjak berdiri ketika Luthfi hendak berpamitan.
Luthfi yang ikut berdiri, malah disuruh duduk kembali.
“Pinarak rumiyin,” ujar Mbah Munif, mempersilakan Luthfi untuk duduk.
Mbah Munif kemudian berjalan menuju sebuah ruangan berdaun pintu kayu bercat abu-abu, meninggalkan Luthfi dan para murid sejenak.
Tidak sampai lima menit, Mbah Munif keluar dari ruangan dengan membawa sebuah tongkat kayu panjang.
Mbah Munif mendekati Luthfi, mempersilakannya berdiri, dan menyerahkan tongkat kayu itu dengan sikap penuh makna.
Di hadapan para murid dan hadirin, Mbah Munif mencium pipi Luthfi beberapa kali dan memberikan pesan mendalam.
“Seperti yang Pak Prabowo sampaikan, selalu senyum kepada orang-orang miskin. Hati orang-orang miskin basah, tidak kering,” ucapnya sambil menatap Luthfi dengan penuh harap.
Ketika ditanya tentang makna pemberian tongkat kayu itu, Mbah Munif menjawab dengan rendah hati, “Saya tidak punya apa-apa untuk saya haturkan ke beliau (Luthfi).”
Tongkat kayu itu bukan sekadar hadiah; itu adalah simbol dukungan, restu, dan harapan agar Ahmad Luthfi dapat memimpin Jawa Tengah dengan penuh kebijaksanaan dan kasih sayang.
Bagi Luthfi, restu ini menjadi bekal penting untuk maju dalam Pilgub Jateng 2024, di mana ia berkomitmen untuk menjadi pemimpin yang mengayomi semua lapisan masyarakat, sesuai dengan pesan para kiai sepuh yang bijak. (Hrw)