Nasional

Roket SpaceX Luncurkan Wahana Antariksa NASA Untuk Pelajari Kehidupan Bulan Es Jupiter

Penulis: Aliyah Ansyalie

inilahjateng.com (USA) – Europa Clipper, wahana antariksa milik NASA diluncurkan dari Florida dengan Roket Space X pada Senin lalu (14/10/2024).

Roket itu menuju Bulan Es Jupiter untuk menemukan apakah bulan tersebut memiliki tanda-tanda yang mendukung apakah Bulan Es tersebut layak huni.

Peluncuran roket Falcon Heavy milik SpaceX dilakukan pada siang hari waktu setempat, dengan tujuan menuju Europa, Bulan Es Jupiter, dalam kurun waktu lima setengah tahun.

NASA juga kemudian mengonfirmasikan bahwa mereka telah berhasil memperoleh sinyal dari wahana antariksa itu dan panel surya masif, yang dirancang untuk menangkap cahaya lemah yang mencapai jupiter, telah sepenuhnya terbuka.

Misi ini akan memungkinkan badan antariksa Amerika untuk mengetahui detail-detail baru tentang Europa, yang dipercayai oleh ilmuwan menyimpan laut dibawah lapisan esnya.

Baca Juga  Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf di Jateng

“Dengan Europa Clipper, kami tidak mencari kehidupan di Europa, tetapi kami mencoba melihat apakah dunia samudra ini layak huni, dan itu berarti kami mencari air,” kata pejabat NASA Gina DiBraccio sebelum peluncuran, dikutip dari CNA News.

“Kami mencari sumber energi, dan kami benar-benar mencari kimia di sana, sehingga kami dapat memahami lingkungan layak huni seperti apa yang mungkin ada di seluruh alam semesta kita,” tambahnya.

Jika ditemukan tanda-tanda layak huni, maka misi berikutnya ialah melakukan perjalanan untuk mencoba mendeteksinya.

Dengan lebar 30 meter dan panel surya yang terbuka sepenuhnya, Europa Clipper, menjadi wahana antariksa terbesar yang dirancang oleh NASA untuk eksplorasi antarplanet.

Baca Juga  Acungkan Airsoft Gun Saat Polisi Patroli, Koboi Jalanan di Bogor Diciduk

Meskipun keberadaan Bulan Es Jupiter ini telah diketahui sejak 1610, dan gambar close-up pertama diambil oleh wahana antariksa Voyager pada tahun 1979, yang mengungkap garis-garis kemerahan misterius yang menyilang di permukaannya.

Dan ditemukan kemungkinan adanya lautan pada Europa pada 1990-an.

Kali ini, Europa Clipper membawa sejumlah instrumen canggih, termasuk kamera, spektrograf, radar, dan magnetometer untuk mengukur gaya magnetnya.

Misi ini akan berupaya menentukan struktur dan komposisi permukaan Europa, kedalamannya, dan bahkan salinitas lautannya, serta cara keduanya berinteraksi untuk mengetahui, misalnya, apakah air naik ke permukaan di suatu tempat. (***)

Back to top button