RPH Semarang Awasi Kesehatan Hewan Kurban

inilahjateng.com (Semarang) – Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Semarang mulai melakukan persiapan-persiapan untuk menyambut Idul Adha 2024.
Persiapan yang dilakukan mulai dari membersihkan alat pemotongan hewan hingga pembersihan kandang-kandang sapi.
Kepala Unit RPH Semarang, Ika Nurawati mengatakan hingga saat persiapan yang dilakukan oleh RPH sudah mencapai 90 persen.
“Jadi persiapan kami sudah 90 persen. H-1 akan banyak sapi-sapi dari luar yang dibawa masyarakat. Kami sudah persiapan untuk kandangnya. Lokasi penyembelihannya, kami bersihkan lagi supaya siap untuk penyembelihan hewan kurban,” kata Ika saat ditemui di RPH Semarang, Rabu (12/6/2024).
Ika mengatakan dalam sehari pihaknya bisa menyembelih paling tidak mencapai 100 ekor.
Ia menyebut jika jumlah tersebut sudah lebih dari cukup. Pasalnya untuk sapi lain masuk dalam daftar antrean atau akan disembelih pada hari berikutnya.
Pada hari pertama Idul Adha, lanjutny, ada 65 ekor sapi dan 31 ekor kambing yang akan disembelih di RPH Semarang.
“Seperti yang sudah terdaftar di RPH kami. Kemarin juga ada yang mau daftar tetapi kemungkinan mulainya agak siang. Tapi karena diperkirakan akan menghambat distribusi akhirnya kami alihkan di hari berikutnya,” tuturnya.
Ika mengatakan pada tahun ini RPH dipercaya untuk menyembelih sapi dari Baznas Provinsi Jawa Tengah untuk kurban sebanyak 90 ekor.
Nantinya penyembelihan sapi tersebut akan dilakukan mulai hari kedua secara bertahap dan dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat.
“Hari terakhir akan ada seremonial dari bapak PJ Gubernur, Bu Wali Kota dan jajaran pengurus baznas,” bebernya.
Sementara untuk petugas jagal, pihaknya telah menyiapkan enam tim yang akan dibantu juru sembelih halal (Juleha) dari berbagai Kecamatan.
“Kami melatih takmir-takmir masjid yang akan bertugas. Kemarin sudah kami lakukan pelatihan sembelih halal. Dan teman-teman Juleha Kota Semarang yang setiap harinya membantu kami di RPH, kami sebar di seluruh wilayah Kota Semarang,” tuturnya.
Pada penyembelihan hewan kurban tahun ini memang diprediksi kan lebih aman.
Mengingat, Kota Semarang sudah tidak lagi berstatus darurat Covid-19 dan tidak adanya ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK) seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Secara teknis relatif sama. Kalau tahun sebelumnya ada pandemi covid lalu PMK, ada sedikit berbeda. Tahun ini PMK memang masih ada tapi alhamdulillah tidak ada yang menunjukan gejala itu. Semoga sapi-sapi yang dikirim dari masjid tidak ada penyakit,” paparnya.
Namun, lanjutnya, pada hari H penyembelihan pihaknya akan tetap melaksanakan pemeriksaan antemortem dan postmortem.
Pemeriksaan ini juga berkaitan untuk mencegah adanya penyakit-penyakit dari hewan kurban.
“Kami melakukan pemeriksaan antemortem. Pemeriksaan sebelum hewan dipotong. Kami di sini ada dua orang dokter hewan. Kami dibantu juga dari Pusat Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Jadi untuk pemeriksaan antemortem dan posmortem setelah hewan dipotong kami dibantu dari PDHI dan Dinas Pertanian juga,” tandasnya. (LDY)