Rumah Apung Cocok Untuk Kawasan Pemukiman Banjir Rob

inilahjateng.com (Semarang) – Kementerian PUPR baru saja menyerahkan rumah apung yang ada di wilayah Tambak Lorok kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Rumah apung yang telah selesai dibangun sejak tahun 2016 ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 1 miliar.
Anggaran tersebut terutama untuk membuat struktur dari pondasi, rangka hingga atap.
Kepala Balai Geotehnik Terowongan dan Struktur Kementerian PUPR, Panji Krisna Wardana mengatakan rumah apung memiliki banyak kelebihan dan keunikan.
Salah satunya struktur dari Rumah Apung ini bisa mengikuti elevasi air dan anti gempa.
Tak hanya itu, rumah apung juga memiliki kelebihan yakni perawatannya yang sangat murah.
Panji mengatakan selama delapan tahun sendiri sejak tahun 2016, rumah apung Tambak Lorok belum terindikasi adanya kerusakan untuk struktur pondasi.
“Walaupun masih tahap ujicoba, tapi sampai saat ini masih baik kondisinya,” kata Panji, Selasa (28/5/2024).
Perbaikan yang dilakukan selama delapan tahun hanya pada segi pengecatan ulang saja. Sementara ketahanannya bisa sampai 50 tahun.
“Kalau ini diterapkan pada jembatan juga umurnya sampai 50 tahun tapi harus ada perawatan, sama saja dengan rumah apung ini. Tapi kalau untuk rehab bisanya setelah umur 20-30 tahun,” bebernya.
Hal yang paling penting dalam perawatan rumah apung adalah perlindungan cover sterofoam.
Jika pda cover tersebut ada kerusakan maka bisa ditutup dengan menggunakan bahan yang bisa menempel pada sterofoam.
“Prinsipnya kalau disinggahi warga itu bisa diterapkan untuk daerah yang potensi Rob. Hanya saja perlu ada perbandingan harga antara sterofoam dengan menggunakan harga rumah panggung,” paparnya. (LDY)