Sandiaga Uno Kunjungi Festival Kota Lama, Inilah Kemeriahan Booth Sido Muncul

inilahjateng.com (Semarang) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Festival Kota Lama Semarang, Rabu (13/9/2023) malam.
Sandiaga Uno juga mendorong Festival Kota Lama di Semarang dapat ditingkatkan skala penyelenggaraannya menjadi event berkelas internasional.
Menparekraf Sandiaga saat meninjau “Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling” mengatakan, Festival Kota Lama telah berhasil masuk dalam 10 besar event terbaik nusantara yang dirangkum dalam Karisma Event Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf.
“Saya mengucapkan apresiasi dan selamat kepada Festival Kota Lama karena telah berhasil masuk dalam 10 besar event terbaik nusantara yang kita rangkum dalam Karisma event Nusantara (KEN). Ini adalah top 10 KEN yang terkurasi melalui proses yang sangat kompetitif, levelnya sudah nasional,” ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga Uno, hingga saat ini 48% dari jumlah obyek wisata yang ada merupakan wisata kuliner, jadi sudah cocok Pasar Sentiling ini menjadi wisata kuliner, bahkan festival seperti ini sudah bisa menjadi festival internasional.

Partisipasi Sido Muncul
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tidak ketinggalan ikut berpartisipasi dalam Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling dengan membukan booth paling depan.
Sido Muncul menampilkan produk-produk unggulan di antaranya Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Kopi Ginseng Kuku Bima, Kopi Jahe Sido Muncul, Alang Sari Plus, Kunyit Asam.
Kemudian beberapa produk baru, seperti Kuku Bima Energi Siap Minum, yang hadir dengan dua varian (Jeruk dan Anggur), Tolak Linu, dan Tolak Angin Care (Roll-on Aroma Terapi).
Partisipasi Sido Muncul ini sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap produk asli anak bangsa yang telah dikenal di dunia, yakni jamu.
Bahkan pengunjung pun setiap hari memadati booth Sido Muncul pada gelaran Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling yang diikuti oleh 50 Stand itu.
Pada booth Sido Muncul juga cukup menarik dengan menampilkan beberapa wayang orang untuk menyambut pengunjung.
“Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling ini keren sekali. Itu membuktikan bahwa Kota Semarang kaya potensi wisata kuliner yang dapat lebih dikembangkan lagi. Tidak hanya tingkat nasional, tetapi internasional,” ujar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.
Berbagai potensi wisata Kota Semarang itu, tutur Irwan, harus disajikan secara genuine, asli, apa adanya sebagai sebuah kearifan lokal.
Irwan juga mengajak para pengelola obyek wisata, pegiat seni dan masyarakat secara bergandengan bersama mengembangkan sektor wisata di Kota Semarang dan sekitarnya.
“Kita akan terus mendorong para pegiat wisata agar bisa lebih inovatif dengan menciptakan kreasi-kreasi baru dan bisa bersinergi dengan pengelola obyek wisata untuk menampilkan pertunjukan maupun pagelaran kesenian, seperti di kawasan wisata Kota Lama ini,” tutur Irwan.
Irwan berharap dengan adanya pertunjukan kesenian tradisional di tempat-tempat wisata dapat meningkat perekonomian lokal, bahkan warga senang, seniman senang, pedagang juga ikut senang serta kunjungan wisawan lokal pun meningkat.

Menurutnya, jika potensi wisata itu dapat dikembangkan optimal, akan menjadi banyak pilihan bagi wasatawan mancanegara. Potensi wisata di wilayah Kota Semarang diharapkan bisa turut mengangkat perekonomian warga.
Sido Muncul berkomitmen mendukung dengan perkembangan wisata di Kota Semarang, dan ikut mengembangkan dengan rencana mendirikan tiga hotel berbintang.
Sementara dari total 50 tenant kuliner Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling, tercatat 50%-nya merupakan kuliner asli Semarang dan sisanya datangkan dari luar Semarang seperti Yogyakarta, Solo, Jakarta, Palembang, Bandung, Cirebon hingga Bali.
Pada tahun lalu transaksi di event Kuliner Nostalgia Pasar Senitiling bisa mencapai Rp3 miliar dan tahun ini diharapkan bisa semakin meningkat melihat tingginya animo masyarakat untuk datang mencicipi kuliner dari berbagai daerah itu. (RED)