Satu Keluarga Warga Semarang Jadi Korban Kecelakaan Bus Umroh di Arab Saudi

inilahjateng.com (Semarang) – Sebuah tragedi menimpa jamaah umroh asal Indonesia di Wadi Qudeid, Arab Saudi, Kamis (20/3/2025).
Dalam insiden itu, sebuah bus yang mengangkut rombongan jemaah mengalami kecelakaan fatal hingga terbakar, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
Dari 20 jemaah yang menjadi korban, enam orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 14 lainnya mengalami luka-luka.
Dari enam korban meninggal, empat di antaranya berasal dari Semarang.
Empat korban asal Semarang yang tinggal di Perumahan Vila Pinus, Banyumanik, adalah satu keluarga yang terdiri dari M Dawam Mahmud, Sumarsih, serta dua anak mereka, Areline Nawallya Adam dan Audrya Malika Adam.
Keluarga korban, Erma Rudita mengonfirmasi kabar duka tersebut.
Ia mengaku awalnya sulit mempercayai berita kecelakaan itu, terlebih saat pertama kali mendengar informasi dari pengurus lingkungan setempat.
“Kalau kabar terima, posisi saya ada di Jakarta. Rumah almarhum di Banyumanik. Kabar yang kami terima dari pengurus lingkungan sini. Dari tour travel mengabarkan ada kecelakaan di biro travel yang adik saya ikut,” ujarnya saat ditemui di rumah duka, Sabtu (22/3/2025).
Erma mencertiakan, keluarga korban berangkat dari Jakarta ke Madinah tiga hari sebelum kecelakaan, tepatnya pada Senin (17/3/2025).
Sebelum keberangkatan, lanjutnya, mereka sempat berpamitan dengan keluarga di Semarang dan merencanakan untuk merayakan Idul fitri di Madinah.
“Berangkatnya 3 hari sebelumnya. Rencana mau idul fitri di sana sekalian. Setelah idul fitri baru. Sebelum berangkat ngumpul di rumah saya. Saya sebagai kakak istri saya kakak kandungnya. Kami akrab sekali karena kakak beradik hanya dua,” tuturnya.
Erma bahkan mengaku sulit menerima kenyataan ini hingga kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
“Kami pun nggak menyangka kalau belum terima kabar. Kami pun nggak percaya kabar seperti itu. Kami terima info dari Kementerian Luar Negeri dari KBRI ternyata memang kabarnya benar,” katanya.
Sementara, Ketua RT 17 RW 06, Wira Putra Jasa, mengenang sosok Dawam Mahmud sebagai pribadi yang aktif di lingkungan tempat tinggalnya.
Ia dikenal sebagai pengurus RT yang responsif serta seorang penggerak dalam kegiatan keagamaan.
“Dawam sangat aktif berkegiatan di lingkungan. Sehingga beliau dari masa ke masa jadi pengurus RT karena memang gercep kalau merespon segala sesuatu. Aktif juga di kegiatan keagamaan. Ada musala di lingkungan, beliau salah satu penggerak. Motivator buat kami untuk bisa berbuat kebaikan,” jelasnya.
Momen terakhir Wira bertemu dengan Dawam adalah saat peringatan Nuzulul Quran di musala setempat. Dalam acara itu, mereka juga mengundang anak-anak yatim piatu.
“Dari pertemuan itu kami tidak pernah ada firasat apapun dari almarhum. Apa yang di benaknya kami juga tidak bisa lihat spesifik. Jadi, ya mengalir kayak biasanya aja,” tambahnya.
Terpisah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Yusron Ambari, menyebut terkait penyebab kecelakaan, di Jeddah mengungkapkan bus jemaah umrah itu mengalami tabrakan setelah sebuah jip tiba-tiba menyalip di depannya.
“Bahwasanya bus yang ditumpangi jemaah umroh Indonesia menabrak jeep yang tiba-tiba menyalip,” ungkapnya dalam jumpa pers online pada Jumat (21/3/2025). (BDN)