Jateng

Sebelum Jadi Polisi, Cagub Ahmad Luthfi Nyantri di Ponpes Al Islah

inilahjateng.com (Semarang) – Tidak banyak orang tahu, Cagub Jateng Ahmad Luthfi adalah keluarga NU, yang pada masa mudanya pernah nyantri di pondok pesantren.

Jauh sebelum jadi polisi, Ahmad Luthfi pernah mondok di Ponpes Al Islah Kediri Jawa Timur.

Hal itu di katakan Cawagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), yang saat ini maju Pilgub Jateng berpasangan dengan Ahmad Luthfi.

“Ini yang tidak banyak orang tahu ya. Jadi beliau sebelum jadi polisi pernah mondok pada usia SMA. Beliau empat tahun di Ponpes Al Islah, pondok modern di Kediri Jawa Timur,” kata Gus Yasin, Selasa (22/10/2024).

Menurutnya, Ahmad Luthfi lahir di Surabaya. Ayah- ibunya juga seorang Haji dan Hajah.

Baca Juga  Pemprov Jateng dan Fujian China Perkuat Kerja Sama Maritim

Pada masa remaja sama orang tuanya dipondokkan di Al Islah Kediri asuhan KiainToha.

Seorang Kiai yang pernah menjadi saksi pernikahan Prof. Ismawati, yang saat ini menjabat Ketua Muslimah NU Jawa Tengah.

“Jadi Mas Luthfi itu keluarga NU. Bahkan setelah lulus pesantren, beliau melanjutkan kuliah di IAIN (sekarang UIN) Sunan Ampel Surabaya. Malah selama kuliah pernah jadi Ketua PMII (Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia), underbouw Nahdlatul Ulama (NU),” imbuh Taj Yasin.

Jadi kalau dibedah dadanya, kata Gus Yasin, Ahmad Luthfi darahnya NU. DNA-nya juga NU tulen.

“Beliau santri asli seperti kita. Darahnya juga NU seperti kita, mungkin ke NU an kita kalah sama beliau. Kebetulan saja beliau santri yang polisi,” imbuh mantan wagub Jateng periode 2018-2024 ini.

Baca Juga  SMP Stella Matutina Luluskan 100 Persen Siswa

Setelah lulus IAIN, Ahmad Luthfi daftar jadi polisi. Lalu berkarir hingga menjadi Kapolda Jateng 5 tahun.

“Maka, ketika saya minta syarat masalah pesantren diperhatikan jika nanti memimpin, Mas Luthfi langsung setuju karena beliau juga santri seperti kita,” tambah putra Kiai Kharismatik Mbah Maimoen Zubair ini.

Yang menarik, kata Gus Yasin, Ahmad Luthfi pernah cerita kepadanya.

Adiknya yang bernama Brigjen Zainul Bahar, jenderal TNI bintang 1 yang kini menjabat sebagai Komandan Korem 072/Pamungkas Jogjakarta, dulunya juga mondok di pesantren.

“Jadi ceritanya, adiknya itu empat kali daftar TNI belum berhasil. Sama orang tuanya akhirnya dimasukkan pondok. Setelah lulus mondok, eh daftar TNI malah diterima. Jadi Mas Luthfi itu keluarga santri,” tutupnya. (RED)

Back to top button