inilahjateng.com (Semarang) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menyebut tidak ada tempat pemungutan suara (TPS) rawan di Kota Semarang.
Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan jika pihaknua tidak bisa memprediksi TPS yang rawan atau tidak rawan.
Hingga saat ini ia menegaskan tidak ada TPS yang rawan di Kota Semarang.
Meski demikian, KPU Kota Semarang telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk melakukan antisipasi segala kemungkinan yang mungkin terjadi hingga pada hari H pemungutan suara tanggal 14 Februari mendatang.
“KPU sudah koordinasi dengan Pemkot Semarang dan saya tidak bisa memprediksi rawan dan tidak rawan karena hingga hari ini tidak ada TPS yang rawan di Kota Semarang,” kata Nanda, sapaan akrabnya, Senin (29/1/2024).
Meski menyebut tidak ada TPS rawan, namun pihaknya juga melakukan langkah antisipasi untuk menghadapi berbagai kemungkinan dari proses alam yang tidak bisa diprediksi seperti hujan, tanah longsor, angin kencang hingga bencana banjir yang berpengaruh pada TPS.
“Karena ada beberapa TPS yang tidak menggunakan ruangan tapi pake tenda,” tuturnya.
Nanda menekankan yang perlu dikuatkan adalah koordinasi di lapangan ketika memang terjadi hal-hal tersebut. Pasalnya, harus ada tindakan tindakan yang diambil.
“Tidak hanya KPU tapi bersinergi dengan Pemkot, Bawaslu, TNI POLRI sehingga proses pelaksanaan Pemilu bisa selesai dan hasil valid,” tandasnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta jajarannya ditingkat kelurahan dan Kecamatan untuk memonitor dan mengidentifikasi jika memang ada TPS yang dirasa rawan bencana.
“Kami lakukan penekanan oada Camat dan lurah terutama pada saat pemungutan suara karena cuaca kan seperti ini takutnya terjadi hujan dan genangan tapi sudah di identifikasi dan semoga TPS tidak ada yang berada di wilayah genangan,” kata Ita, sapaan akrabnya.
Pihaknya juga meminta Badang Kesbangpol Kota Sematang untuk mereview ulang semua TPS yang ada di Semarang sehingga semuanya bisa terpantau dan dipastikan aman saat proses pemungutan suara.
“Kemarin hanya satu (TPS) di tanjung mas tapi kemarin sudah antisipasi untuk peninggian karena itu hanya sisa-sisa karena di tanjung mas belum selesai sheetpile nya,” tandasnya. (LDY)
