Jateng

Sejumlah Wilayah di Semarang Kekeringan, Stok Air Bersih Menipis

inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah wilayah di Kota Semarang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih akibat dampak El Nino yang diperkirakan masih berlangsung hingga September 2023. Namun demikian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengakui bahwa stok air bersih yang dimiliki saat ini telah menipis.

Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono mengatakan pihaknya hingga saat ini telah air bersih ke sejumlah wilayah di Kota Semarang yang mengalami kekeringan akibat terdampak El Nino.

“Ada lebih dari 100 tangki air bersih kami kirimkan ke sejumlah wilayah,” kata Endro, Jumat (18/8/2023).

Dikatakannya, sejumlah daerah yang menjadi prioritas untuk pengiriman bantuan air bersih antara lain Rowosari di Kecamatan Tembalang, Jabungan Banyumanik, Gondoriyo Ngaliyan, hingga Kecamatan Genuk.

Baca Juga  Wali Kota Semarang Keluarkan Edaran Anti Gratifikasi Dalam SPMB

“Kami terbuka menerima permintaan warga melalui surat pengantar dari rukun tetangga/rukun warga (RT/RW) yang dikonfirmasi oleh kelurahan,” katanya.

Dia mengakui, saat ini stok air bersih di BPBD Kota Semarang sangat menipis. “Kalau boleh saya menyebutkan stoknya tinggal empat tangki,” bebernya.

Namun demikian, pihak membuka jaringan corporate social responsibility (CSR) untuk membantu permintaan air bersih di Kota Semarang. “Konsentrasi BPBD untuk bantuan air bersih dulu,” jelasnya.

Sejauh ini, lanjut dia, telah ada perusahaan dan industri yang menyanggupi untuk mengirimkan bantuan air bersih sebagai cadangan jika ada masyarakat yang membutuhkan.

“Karena prediksi kami (dampak) El Nino itu sampai September mendatang. Itu saja bisa lebih. Ini (CSR perusahaan) sudah terdata, kapan pun ‘on call’, ini dikirim modelnya. Kurang lebih sudah ada 30 tangki. Kami berharap (stok) hingga musim hujan ini cukup,” tuturnya.

Baca Juga  Inovasi dan Riset Jadi Landasan Utama Pembangunan Jateng

Selain itu, Endro juga mengimbau masyarakat di daerah yang rawan kekeringan untuk bijaksana dalam menggunakan air bersih, dengan mengutamakan kebutuhan rumah tangga.

“Saya mengimbau masyarakat bijak menggunakan air, terutama untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga dulu. Masak, minum, sudah itu. Terutama, daerah yang termasuk zona hitam (kekeringan),” pungkasnya. (Lia Dina)

Back to top button