Selama Operasi Ketupat Candi, Kecelakaan Turun dan Kamtibmas Terjaga

inilahjateng.com (Solo) – Kapolresta Solo Kombes Pol. Catur Cahyono Wibowo menyampaikan, pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2025 yang digelar dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1446 Hijriah berjalan dengan aman dan lancar.
Ia menegaskan, selama 14 hari pelaksanaan operasi, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kota Solo relatif terkendali.
“Alhamdulillah, Operasi Ketupat Candi 2025 telah resmi berakhir hari ini. Secara keseluruhan pelaksanaannya berjalan aman dan lancar. Hanya terdapat satu kejadian menonjol, yakni kasus pelecehan seksual di Jalan Kuantan, Jagalan, Jebres, kemarin sore,” ujar Kapolresta, Kamis (10/4/2025).
Catur menjelaskan, dalam hal lalu lintas, terjadi penurunan angka kecelakaan dibandingkan tahun sebelumnya.
Tercatat 27 kasus kecelakaan selama operasi berlangsung, turun 5 kasus atau sekitar 16% dibanding tahun 2024 yang mencatatkan 32 kasus.
Untuk menjaga kelancaran arus mudik dan balik, pihaknya mengerahkan personel dari Satuan Lalu Lintas di sejumlah titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
Pengamanan jalur darat menjadi prioritas utama demi keselamatan para pemudik.
Mobilitas warga Solo dan sekitarnya selama libur Lebaran juga menunjukkan peningkatan signifikan, terutama melalui jalur darat.
Terminal Tirtonadi mencatat kenaikan jumlah penumpang hingga 80.831 orang atau naik 60% dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, kondisi berbanding terbalik terjadi di beberapa stasiun kereta api.
Stasiun KA Purwosari mengalami penurunan penumpang sebesar 47% (18.255 orang), dan Stasiun Jebres turun 35% (8.682 orang).
Sebaliknya, Stasiun Balapan justru mencatat lonjakan tertinggi, naik 171% atau 90.243 penumpang dibanding tahun sebelumnya.
Pada arus balik, peningkatan juga terjadi di Terminal Tirtonadi sebesar 55% atau 83.199 penumpang.
Namun, Stasiun KA Purwosari dan Jebres kembali menunjukkan tren penurunan.
Di sisi lain, Stasiun Balapan kembali mencatat lonjakan hingga 122% (79.928 penumpang).
Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2025, Polresta Surakarta menerima 10 laporan polisi, di antaranya 2 kasus bunuh diri, 5 kasus mabuk di tempat umum, 1 kasus penjualan minuman keras, 1 kasus pencurian dengan pemberatan (curat) dan 1 kasus perbuatan cabul.
Kapolresta menilai, jumlah tersebut relatif kecil jika melihat tingginya aktivitas warga selama masa mudik dan libur Lebaran.
Ia menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas peran aktif dalam menjaga keamanan.
“Semua ini bisa tercapai berkat sinergi seluruh unsur, baik TNI, Polri, pemerintah daerah, dan tentu saja masyarakat. Kami sangat mengapresiasi dukungan semua pihak,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya pengamanan selama Operasi Ketupat Candi 2025 yang dimulai sejak 26 Maret hingga 8 April, Polresta Surakarta mengerahkan 900 personel gabungan.
Titik-titik pengamanan yang disiagakan antara lain, 3 Pos Pengamanan (Pospam): Makutho, Faroka, dan Jurug. 1 Pos Pelayanan: Beteng Vastenburg. 1 Pos Terpadu, Gilingan, dan 1 Pos Aglomerasi, Exit Tol Klodran.
Dengan strategi pengamanan yang menyeluruh dan kerja sama berbagai elemen, pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2025 di Kota Solo berhasil menciptakan suasana Lebaran yang aman, nyaman, dan tertib bagi seluruh warga dan pemudik. (AKA)