Jateng

Sempat Viral, Juru Parkir Bendungan Pleret Minta Maaf

inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah juru parkir di Bendungan Pleret atau Banjir Kanal Barat (BKB) meminta maaf usai berusaha memojokan dan memviralkan anggota TNI yang melarang aktifitas masyarakat untuk berselancar di wilayah tersebut.

Insiden itu sempat viral di media sosial, dimana dalam video itu sebanyak 8 orang juru parkir yang merupakan warga Lemah Gempal, Barusari, Semarang Selatan nampak beradu mulut dengan anggota TNI yang diketahui dari Koramil Simongan, Rabu (17/7/2024) lalu.

Dari informasi yang dihimpun, Babinsa saat itu sedang melaksanakan pengecekan di pintu air Pleret atas informasi pengelola BKB.

Sesampainya di lokasi, namun dari pintu air sebelah timur yang merupakan wilayah Koramil 13 Semarang Selatan terlihat segerombolan anak sudah bersiap melaksanakan aktifitas selancar.

Baca Juga  Idul Adha Jadi Momen Meningkatkan Solidaritas dan Toleransi di Semarang

Lalu Babinsa Ngemplak Simongan bernama Serma Dylan berusaha menghubungi Babinsa setempat dengan maksud berkoodinasi.

Setelah dihubungi, yang bersangkutan pada hari itu sedang melaksanakan diskam di Kodim kemudian Babinsa Ngemplak Simongan berinisiatif menuju ke pintu air sisi timur dengan tujuan untuk memberi himbauan dan larangan aktifitas selancar yang akan dilakukan oleh Anak-anak tersebut.

Setibanya di lokasi itu,  ada juru parkir bernama Kris beserta rekan lainnya, diantarannya Yunan Valevy (pembuat Video) merasa tidak senang, dengan segala caranya berusaha memprovokasi anak yang hendak beraktivitas selancar.

“Ini sudah sejak lama. Hiburan masyarakat. Jangan cari muka,” hardik warga tersebut sambil merekam. Kemudian dia juga berteriak-teriak, “viralkan!”,” ucap dalam video tersebut.

Baca Juga  Dibully Soal Rob Sayung, Gubernur Luthfi: Itu Obat, Saya Tetap Kerja Ikhlas

Babinsa berusaha untuk tetap bersabar dan aktivitas mengantisipasi situasi yang bertambah keruh maka Babinsa meninggalkan lokasi.

Setelah kejadian itu, 8 juru parkir yang berteriak akhirnya memberikan klarifikasi dan permintaan maaf dengan membuat surat pernyataan di Kantor Danramil Semarang Barat.

“Kami warga Kelurahan Barusari minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Koramil 01 Semarang Barat, Bapak Dylan Andreas. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas viralnya video tersebut. Dan kami minta maaf tidak akan mengulangi kejadian tersebut,” ungkapnya dalam video klarifikasi tersebut, Jum’at (19/7/2024).

Diketahui, Bendungan Pleret Semarang belakangan jadi populer karena banyak anak-anak yang melakukan surfing atau meluncur di bendungan. (BDN)

 

Back to top button