Seorang Pelaku Tawuran Akui Bacok SBL Hingga Tewas

inilahjateng.com (Kendal) – Satreskrim Polres Kendal terus mendalami dan melakukan penyelidikan terhadap tewasnya seorang pelajar yang menjadi korban aksi tawuran.
Para anggota gangster Rusia dan Allstar Teror 32 Kendal telah menjalani pemeriksaan secara intensif di ruang penyidikan unit 1 reskrim polres Kendal.
“Kami masih dalami dan lakukan penyelidikan terhadap kasus tawuran ini. 10 orang anggota dari dua gangster yakni Allstar Teror 32 Kendal dan Rusia masih kami periksa di unit 1 reskrim,” kata Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Rizky Ari Budianto, Senin (20/01/2025).
Dari 10 orang anggota gangster yang diperiksa, satu diantaranya mengakui telah membacok korban saat aksi tawuran terjadi.
Satu orang yang mengaku telah membacok korban, AMP (15), warga desa Sukodono kecamatan Kendal merupakan anggota gangster.
“Ketika 10 orang itu kami periksa, satu diantaranya telah mengakui perbuatannya membacok korban saat aksi tawuran terjadi. Inisialnya AMP masih remaja usia 15 tahun warga Sukodono dan merupakan anggota kelompok Rusia,” jelas Kasat Reskrim.
Sementara korban, SBL juga merupakan anggota gangster Allstar Teror 32 Kendal.
“Kalau korban, SBL anggota dari kelompok Allstar Teror 32 Kendal,” sambungnya.
Ketika dikonfirmasi soal pengakuan pelaku kepada awak media bahwa hanya melempar senjata tajamnya kepada korban, Rizky membantahnya.
Dari luka yang diderita korban, Rizky menerangkan jika luka sobek sepanjang 2 sentimeter dipangkal paha kaki korban merupakan luka bacokan.
“Kalau sajamnya dilempar begitu saja oleh pelaku menurut pengakuannya, saya kira tidak mungkin. Luka sobek 2 sentimeter itu merupakan luka bacokan,” terangnya.
Meski telah mengakui perbuatannya, polisi belum menetapkan pelaku sebagai tersangka hingga memiliki alat bukti yang cukup.
“Belum kami tetapkan tersangka karena akan kami kumpulkan dulu alat bukti yang kuat dan gelar perkara. Jadi statusnya belum tersangka,” terangnya.
Sementara itu, menurut pengakuan pelaku, AMP, dirinya ikut bersama teman-temannya dalam satu gangster Rusia.
Pelaku mengaku sempat duel dengan beberapa orang termasuk korban.
“Saya ikut dalam gangster Rusia bersama teman-teman lainnya. Saya sempat berkelahi dengan beberapa orang termasuk korban,” kata pelaku, AMP kepada detikjateng.
Korban dengan pelaku duel sambil berlari dan kemudian pelaku melemparkan celuritnya kepada korban dan mengenai kaki korban.
“Seingat saya, korban dan saya sambil lari duelnya kejar-kejaran. Terus saya lempar senjata saya dan kena bagian kakinya,” jelasnya.
Setelah senjata pelaku mengenai korban, korban sempat lari namun ditinggal oleh teman-temannya.
“Waktu itu habis kena senjata saya, korban masih bisa lari naik motor tapi sudah ditinggal sama teman-temannya,” terangnya.
Kemudian pelaku bersama anggota lainnya terus membubarkan diri.
“Habis tawuran, kita terus bubar dan pulang,” tambahnya.
Aksi tawuran antar dua gang mengakibatkan satu pelajar meninggal dunia dengan luka sobek dibagian pangkal paha kaki.
Korban, SBL, meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit Suwondo Kendal. (Ren)