
inilahjateng.com (Kabupaten Semarang)- Perang lumpur itu adalah bagian dari tradisi sedekah bumi yang dilaksanakan di Desa Sendang yang berada di wilayah Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Sebelum perang lumpur, digelar karnaval seni dan budaya, Jumat (1/9). Warga membawa gunungan hasil bumi, masakan hewani yang ditangkap di wilayah desa tersebut, serta uba rampe lainnya. Setelah doa bersama, gunungan dan masakan diperebutkan
Tradisi Popokan merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat yang kebanyakan bekerja sebagai petani. Tradisi tersebut juga menjadi simbol pembersihan diri.
Warga beramai-ramai ke sawah dan saling lempar lumpur. Mereka yang terkena lumpur tidak boleh marah, termasuk warga yang hanya berniat menonton atau orang lain yang kebetulan lewat di daerah itu dan sedang ada prosesi popokan. ***

