NasionalHukum & Kriminal

Sidang Lanjutan Mbak Ita : Pegawai Bapenda Diancam Dimutasi Bila Tak Setor Uang

inilahjateng.com (Semarang) – Seorang pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang mengungkap fakta mengejutkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi yang menjerat eks Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) dan suaminya, Alwin Basri.

Kepala Bidang Pendataan dan Pendaftaran Pajak Daerah, Binawan Febrianto, menyebut dirinya pernah diancam akan dimutasi besar-besaran oleh Alwin jika tak menyerahkan uang.

“Kamu macam-macam, tak sikat, tak pindah,” ujar Binawan menirukan ancaman Alwin Basri didepan Ketua Majelis Hakim, Gatot Sarwadi, di PN Tipikor Semarang, Rabu (9/7/2025).

Binawan juga menyebut permintaan uang itu terjadi empat kali dengan rincian Rp 200 juta dua kali dan Rp 300 juta dua kali dengan total Rp 1 Miliar.

Baca Juga  MK Pisahkan Pemilu 2029, Muh Haris: Perkuat Demokrasi Lokal

“4 kali yang pertama 200, kedua 200, ketiga 300 dan keempat 300,” ucapnya.

Uang yang didapat dari iuran kebersamaan Bapenda tersebut, menurutnya tidak pernah dilaporkan kepada pegawai lain karena adanya perintah langsung dari Kepala Bapenda Indriyasari, atas nama menghargai sosok Alwin Basri.

“Tiap perintah Pak Alwin Basri selalu diikuti dan dilaksanakan. Karena kalau tidak, akan ada mutasi besar-besaran atau bedol deso di Bapenda. Karena Pak Alwin adalah suami dari Bu Ita,” terangnya.

Saat ditanya hakim soal bukti konkret mengenai ancaman tersebut, Binawan menyebut ada seorang kepala bidang bernama Yulia yang pernah dipindahkan ke Dinas lain dan posisinya diganti oleh kerabat Bu Ita.

Baca Juga  Kaur Keuangan Desa Sanggung Tilep Gaji RT dan RW

Dia juga mengaku dipanggil bersama Iin oleh Alwin untuk menyetor Rp3 miliar menjelang akhir tahun 2023.

“Uang itu untuk kepentingan mendukung pencalonan Bu Ita berikutnya,” ucapnya.

Dalam permintaan tersebut, Ia juga menambahkan Kepala Bapenda Indriyasari sempat merasa keberatan.

“Respon Bu Iin saat itu, agak ruwet (ribet) karena permintaan tersebut. Kalau tidak, Pak Alwin mengatakan sudah ada pengganti dari Provinsi (mutasi),” pungkasnya. (BDN)

 

 

Back to top button