Hukum & Kriminal

Sidang Lanjutan Mbak Ita, Saksi Ungkap Perintah Pembakaran Catatan Iuran Kebersamaan

inilahjateng.com (Semarang) – Persidangan kasus dugaan korupsi yang menyeret eks Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita kembali mengungkap dinamika mencengangkan.

Kali ini, muncul kesaksian soal upaya menghilangkan bukti berupa catatan Iuran Kebersamaan di lingkungan Bapenda Semarang.

Bendahara Iuran Kebersamaan, Syarifah, mengungkapkan dirinya pernah diperintahkan untuk membakar dokumen keuangan internal tersebut.

“Saya diperintahkan (Kepala Bapenda, Indriyasari), untuk menghilangkan seluruh catatan penggunaan iuran pegawai Bappeda dengan cara membakar catatan yang saya,” terang Syarifah, yang juga menjabat Kabid Pengawasan dan Pengembangan Bapenda Semarang saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjuran Eks Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Suami Alwin Basri di PN Tipikor, Senin (7/7/2025).

Baca Juga  Polres Sragen Ringkus Tiga Pengedar Narkoba

Menurutnya, perintah itu diterima pada Jumat, 19 Januari 2024. Ketika ditanya alasannya, Syarifah mengaku tidak mendapat penjelasan dari Iin.

“Tetapi Bu Iin tidak menjelaskan alasan apapun. Hanya meminta saya untuk menuruti perintah,” ucapnya.

Namun yang mengejutkan, Syarifah menyebut bahwa perintah membakar itu bersumber dari Mbak Ita.

Ia mengklaim mendengar langsung nama mantan wali kota itu disebut dalam ruangan.

“Secara lisan saya dipanggil ke ke ruangan. Bu Iin menyampaikan, ‘mbak ada perintah dari Bu Ita kalau semua catatan harus dihilangkan.’,” tutur Syarifah di hadapan majelis hakim.

Tiga pejabat Bapenda lain juga turut dihadirkan sebagai saksi, yakni Bambang Prihartono, Yulia Adityorini, dan Indriyasari sendiri.

Baca Juga  Peringati HUT Ke-17, KAI Salatiga Buka Layanan Konsultasi Hukum Gratis

Mereka dimintai keterangan lanjutan mengenai keberadaan dan alur penggunaan Iuran Kebersamaan yang disebut-sebut menjadi sumber dana untuk berbagai kepentingan Mbak Ita dan suaminya, Alwin Basri.

Menanggapi kesaksian Syarifah, Mbak Ita balik bertanya soal kebenaran kontak langsung dirinya dengan dokumen tersebut.

“Tadi saya minta buku dibakar. Apakah saksi pernah memperlihatkan buku itu ke saya, jumlah-jumlah iuran kebersamaan itu? Kenapa saya merintahkan membakar buku itu karena saya pun nggak tahu. Tapi saudara pernah nggak memperlihatkan iuran kebersamaan itu kepada saya?” tanya Mbak Ita.

Syarifah menjawab singkat, “Tidak.”

“Makanya kan nggak ada kaitan,” timpal Mbak Ita. (BDN)

 

Back to top button