Jateng

SMPN 16 Semarang Ditargetkan Mulai Digunakan Januari 2025

inilahjateng.com (Semarang) – Pembanguan SMPN 16 Semarang hingga saat ini masih terus berlanjut. 

Setelah pembangunan tahap pertama menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) sebesar Rp 11 miliar, kemudian dilanjutkan menggunakan APBD Kota Semarang sebesar Rp 8 miliar, saat ini dilanjutkan pembangunan tahap berikutnya menggunakan APBD lebih dari Rp 2 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan saat ini sedang dilakukan pembangunan tahap berikutnya dan progresnya mengalami percepatan 15 persen.

“Yang ini progresnya mengalami percepatan 15 persen. Semoga pembangunan bisa segera selesai dan target bisa pindah diawal 2025 bisa kita realisasikan,” kata Bambang, Rabu (5/6/2024).

Pembangunan yang dilakukan pada tahap ini adalah pembangunan sembilan ruang kelas dan enam kamar mandi. Sementara ruang kelas yang sudah jadi ada 24 ruang kelas.

Baca Juga  Pesawat Rute Karimunjawa segera Diterbangkan, Cek Harganya

“Saat ini pengerjaan tambahan ruang kelas. Kalau listrik sudah ada, air sebagian sudah mengalir tapi masih akan ditambah lagi pasokan dari PDAM,” jelasnya.

Sementara untuk pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Bambang mengaku sudah mengajukan surat ke Dinas Perhubungan (Dishub).

Harapannya akan bisa dianggarkan pada APBD Perubahan 2024 nanti. Pihaknya juga meminta dorongan DPRD kepada Dishub agar pembangunan JPO bisa segera direalisasikan.

“Kami akan persiapkan untuk perpindahan dengan melakukan koordinasi dengan OPD terkait,” tuturnya.

Kepala Sekolah SMPN 16 Semarang, Purnami Subadiyah menambahkan pihaknya akan melihat situasi dan kondisi yang ada di SMPN16 sebelum mengajak para siswa pindah.

“Kami akan melihat situasi kondisi. Tentunya tidak mengesampingkan keamanan anak-anak,” kata Purnami.

Baca Juga  Ujaran Kebencian Terhadap Jokowi Diusut, Polda Metro Jaya Periksa Saksi-Saksi Kunci di Solo

Ia mengatakan selama fasilitas, sarana dan prasarana di sekolah baru sudah memadai, maka pihaknya siap untuk segera pindah.

“Terutama bangunan belum finishing, kalau ruangan sudah penuh untuk kecukupan kegiatan pembelajaran kami memungkinkan untuk pindah,” tandasnya. (LDY)

Back to top button