
Inilahjateng.com (SEMARANG) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang, menggelar sosialiasi pembuatan Pupuk Organik yang ramah lingkungan, di Desa Kaligading, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
Sosialisasi dan edukasi pembuatan pupuk organik tersebut, menyasar ke komunitas petani dan peternak di desa Kaligading, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini merupakan Program Unggulan, Sosialisasi dan penyuluhan Pembuatan Pupuk dari Bahan organic melalui literasi digital.
Kepala Desa Kaligading, Rofi’i, mengatakan, dengan adanya sosialisasi ini, para petani dapat memangkas penggunaan pupuk kimia, dan beralih ke pupuk organik. “Mayoritas penduduk Desa Kaligading ini memang berprofesi sebagai petani dan peternak. Ada yang di sawah, di kebun, dan di hutan, sehingga dengan adanya pelatihan ini menjadi ilmu baru bagi para petani untuk mendapatkan pupuk dengan mudah, dan murah,” Jelas Rofi’i, Kamis (17/8) di Balai Desa Kaligading.
Sementara itu, koordinator pelaksana, Muhammad Abdul Aziz, mengatakan, sosialiasi dan penyuluhan ini dimaksud untuk membantu para petani dan peternak desa agar dapat membuat pupuk yang ramah lingkungan tanpa menurunkan kualitas produksi.
“Intinya, menciptakan petani dan peternak yang sukses yang mengeluarkan modal seminimal mungkin dan dengan hasil maksimal, dengan cara membuat pupuk organik secara mandiri dengan memanfaatkan bahan salah satunya kotoran ternak,” kata Aziz.
Aziz menjelaskan, kotoran ternak diolah dan menjadi pupuk organik yang nanti digunakan untuk tumbuhan dan setelah panen limbah dari hasil panen nanti dijadikan pakan hewan ternak, yang kemudian kotorannya dapat diolah lagi.
“Jadi dengan cara seperti itu, petani dan peternak mengeluarkan biaya itu sedikit dan hasilnya yang banyak. Kemarin dikatakan bahwa petani juga bisa menjadi peternak karena tidak perlu repot-repot ngarit (mencari rumput),” tambah Aziz.
Untuk itu mahasiswa ingin mengajak para petani untuk menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan dengan mengundang narasumber dari Komunitas Petani dan Peternak Organik.
“Narasumber kami gandeng dari Komunitas Petani dan Peternak Organik yang memberikan ilmunya kepada para petani. Dan petanipun di sini tampak ansias mengikuti. Mungkin karena sebelumnya para petani belum mengetahui kalau ternyata dari rumput yang ada disekitar kita bisa digunakan sebagai pupuk.” Ungkap Aziz.
Usai materi, para petani juga diajak bersama untuk membuat pupuk yang bisa digunakan sebagai penunjang untuk hasil panen, dan untuk kesehatan tanah agar lebih baik. (HR)