inilahjateng.com (Kudus) – Untuk menstabilkan harga pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Jumat (14/2/2025).
Kegiatan dibuka oleh Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya.
Dalam sambutannya, Herda mengatakan gerakan ini diadakan agar bisa menyediakan pangan yang terjangkau untuk masyarakat.
“GPM ini tidak hanya menyoal harga pangan yang murah, tetapi juga perlu memperhatikan kesejahteraan petani dan peternak maupun pelaku UMKM lainnya,” katanya.
Lebib lanjug Bupati mengatakan, antara konsumen dan penjual memiliki kepentingan soal harga dan hal tersebut perlu diseimbangkan.
‘”Jadi, bagaimana bisa menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pasokan pangan. Saya pesen juga kepada Dinas Pertanian, tolong perhatikan kesejahteraan petani, selain memperhatikan kemampuan daya beli,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Didik Tri Prasetiyo, menambahkan, GPM kali ini melibatkan 40 pelaku UMKM lokal yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok.
Meliputi beras, minyak goreng, bawang merah, telur, dan gula.
Harga yang ditawarkan lebih rendah dibanding harga pasar, dengan selisih antara Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogram.
‘’Di tingkat konsumen, harga pangan yang tinggi sering kali belum sepenuhnya menguntungkan petani sebagai produsen. Hal ini disebabkan oleh panjangnya rantai distribusi dari petani hingga ke masyarakat. Banyak petani masih harus menjual hasil panennya melalui pengepul atau perantara lainnya,” jelas Didik.
Adapun harga komoditas yang dijual di KPM kali ini, lanjut Didik, beras medium Rp58.000 per 5 kilogram sedang di luar Rp65.000 dengan berat yang sama.
Sedang harga beras dari Gerakan kelompok petani (Gapoktan) Rp61.000 per 5 kilogram dan harga diluar Rp67.000 dengan berat sama.
“Lalu untuk gula pasir Rp17.000 per kilogram dan di luar Rp18.000, minyak goreng 15.000 per liter dan diluar Rp16.000 per liter, dan telur Rp25.000 per kilogram dan di luar Rp27.000 per kilogram,” pungkasnya. (MKP)
