
inilahjateng.com, (Jepara) – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) menjadi momentum seluruh warga Indonesia tak terkecuali Suhartono yang merupakan veteran dsi Jepara.
Suhartono adalah warga RT 1 RW 6, Desa Kepuk, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dia adalah veteran kelahiran Maret 1929. Kini dia genap berusia 92 tahun.
Saat menghadiri Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Lapangan Tahunan, matanya berkaca-kaca saat bendera pusaka itu dikerek pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka).
Ia menceritakan, setelah direkrut menjadi tentara rakyat, Suhartono ditugaskan di berbagai daerah. Salah satunya di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Padahal sebelumnya dia tidak mendapat pendidikan militer sedikitpun. Bekalnya hanya nyali dan semangat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Teman saya banyak yang gugur. Melawan Belanda dengan senjata seadanya. Dengan bambu runcing,” kata Suhartono.
Setelah agresi militer Belanda II selesai, Suhartono pulang ke kampung halaman. Dia Kembali menjadi rakyat biasa. Menghidupi keluarganya dari hasil bertani.
Suhartono kini tak punya rumah. Dia hidup ikut dengan anak pertamanya. Kini Suhartono sudah punya tujuh anak, sembilan cucu dan enam cicit.
Sebagai veteran pejuang, Suhartono minim perhatian dari pemerintah. Dia mengaku tak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Selama ini, Suhartono hanya mendapatkan tunjangan hari tua dan dana kehormatan dari pemerintah pusat. Nominalnya Rp 2,6 juta per bulan.
“Saya minta pemerintah memperhatikan saya. Juga veteran-veteran yang lain,” harap Suhartono. (NIF)