Tahun 2024, Sebanyak 7.437 Pekerja di Jateng Kena PHK

inilahjateng.com (Semarang) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Provinsi Jawa Tengah mencatat dalam pertengahan tahun 2024 jumlah pekerja yang terkena PHK total sebanyak 7.437 pekerja.
Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz Juni 2024, Disnakertrans menjelaskan bahwa ribuan pekerja yang terkena PHK tersebut salah satu penyebabnya adanya beberapa perusahaan yang tutup.
“2024 terjadi PHK sebanyak 7.437 perusahaannya antara lain PT Semar Mas di Boyolali, PT Cermai Makmur Boyolali, PTÂ Maju Sakti Wonogiri, PT Cahaya Timur Farmindo ini Pemalang, Bank Purworejo itu Perumda Kabipaten Purworejo,” ungkap Ahmad Aziz dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/6/2024).
Selain banyak perusahaan yang tutup, dirinya menyebut ada beberapa perusahaan yang tengah bermasalah yang membuat 1.400 pekerja juga terancam PHK.
Misalnya adalah satu grup perusahaan di Karanganyar yakni PT Kusuma Hadi Santoso, PT Pamor, dan PT Kusuma Putra Santosa.
“Ini kemarin ada 642 karyawan sudah 3 bulan tidak melakukan operasional dan saat ini masih proses bipartid,” katanya.
Kemudian ada juga PT Dupantex di Pekalongan telah tutup permanen dengan status karyawan yang masih belum di-PHK.
“Yang saat ini mengalami masalah ada PT Dupantex itu sudah tutup permanen pada tanggal 6 Juni dengan karyawan 800 orang tetapi statusnyan belum PHK karena saat ini masih proses bipartid,” tuturnya.
Meski demikian, dirinya menyatakan untuk tingkat pengangguran terbuka di Jateng tahun ini cenderung turun dibanding tahun lalu.
Tahun ini, tingkat pengangguran terbuka mencapai 4,39 persen di banding tahun lalu yang mencapai 5,13 persen.
“5,13 persen ekuivalen dengan penganggur sebanyak 1.080.000. 4,39 persen itu sama dengan 980.000 penganggur. Kalau kita bicara tingkat pengangguran terbuka tentunnya penganggur itu dimulai dari usia 15 tahun sementara kalau kita bicara dunia kerja itu masuk 18 tahun,” pungkasnya. (BDN)