Hukum & Kriminal

Tak Lengkap, Puluhan Motor Disita Polisi Usai Konvoi Silat di Solo

Inilahjateng.com (Solo) – Euforia kenaikan tingkat salah satu perguruan silat di Kota Bengawan akhir pekan lalu berubah jadi catatan kelam.

Alih-alih tertib, sejumlah peserta konvoi justru mengabaikan aturan lalu lintas hingga akhirnya ditindak tegas oleh jajaran Satlantas Polresta Surakarta.

Sebanyak 30 kendaraan bermotor diamankan dalam operasi penertiban yang digelar di berbagai titik.

Tak hanya menimbulkan suara bising, banyak dari kendaraan itu terbukti menggunakan knalpot brong, tanpa pelat nomor, atau dikendarai oleh orang yang tak mengenakan helm.

“Ini bukan razia sembarangan. Kami bergerak karena keresahan warga. Kami temukan pelanggaran yang tak bisa ditoleransi, termasuk pengendara tanpa SIM atau STNK,” tegas Kasatlantas Polresta Surakarta Kompol Agung Yudiawan, Senin (7/7).

Baca Juga  BNNP Jateng Bongkar Jaringan Narkoba Lintas Provinsi di Tegal

Tak sedikit pula pengendara yang tak mampu menunjukkan kelengkapan surat kendaraan.

Bahkan ada yang nekat berkendara tanpa lisensi sama sekali.

Kendaraan-kendaraan tersebut kini disita, dan hanya bisa diambil kembali setelah pemilik mengganti komponen tidak standar seperti knalpot bising dengan versi asli pabrikan.

“Motor hanya bisa dibawa pulang kalau sudah dikembalikan ke spesifikasi semula. Ini bukan hanya soal hukum, tapi soal etika berlalu lintas dan kenyamanan publik,” lanjut Agung.

Ia menambahkan, konvoi yang melibatkan komunitas atau organisasi apa pun, termasuk pencak silat, semestinya tak mengabaikan tata tertib jalan raya.

Antusiasme boleh saja, tetapi jangan sampai berubah jadi aksi ugal-ugalan yang meresahkan.

Baca Juga  Gelapkan Motor, Dua Pria Asal Polokarto Diamankan 

“Kami tidak anti silat. Tapi jangan jadikan jalanan kota sebagai ajang uji nyali atau pamer kendaraan. Silakan rayakan capaian kalian, asal tidak merampas hak pengguna jalan lain,” katanya.

Agung menegaskan razia serupa akan menjadi bagian dari agenda rutin, khususnya menjelang kegiatan massal komunitas yang berpotensi memicu konvoi atau mobilisasi besar-besaran.

“Kami akan tindak tegas siapa pun yang melanggar. Ini demi Solo yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua,” tutupnya. (AKA)

Back to top button