Jateng

Takut Istri, Pria di Jepara Bikin Laporan Palsu jadi Korban Begal

inilahjateng.com (Jepara) – Seorang Pria di Jepara, Jawa Tengah nekat mengarang cerita menjadi korban begal dan membuat laporan palsu ke Polsek Nalumsari.

Aksi itu dilakukannya lantaran takut kena amuk istri setelah uang untuk umroh mertua hilang. 

Bahkan, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas laporan tersebut.

Namun saat penyidik melakukan pemeriksaan, malah menemukan kejanggalan dari Sugiyanto yang bedomisili di Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari, Jepara. 

Kapolsek Nalumsari, AKP Agus Umar, mengatakan awalnya Sugiyanto mengaku menjadi korban begal di jalan Ngetuk – Bategede Kecamatan Nalumsari. 

“Laporan subuh dihadang 4 orang. Dia mengaku dipukul menggunakan kayu di area tenguk leher terus perut diinjak dan uang 2 juta hilang,” kata AKP Agus, Selasa (3/12/2024).

Baca Juga  Kasus Striptis, Polisi Tetapkan Pemilik Karaoke Mansion Tersangka

Namun, Sugiyanto enggan untuk periksa ke dokter dan melakukan visum.

Saat dimintai keterangan lebih lanjut, ternyata ia ditipu lewat online dan takut kepada istrinya. 

“Saat dicek di TKP tidak ada apa-apa tidak bekas motor jatuh atau bekas kekerasan apapun itu. Saat cek TKP sudah mulai curiga. Namun karena aduan ya tetap ditindaklanjuti,” ungkap Agus. 

Saat ini, Sugiaynto diharuskan untuk wajib lapor setelah membuat aduan palsu. Ia juga harus membuat video pernyataan atas aduan palsu yang ia perbuat.

“Sementara ini kami suruh wajib lapor dan bikin video klarifikasi,” kata dia. 

Dalam pengakuannya, Sugiyanto melakukan laporan pada 19 November 2024 tentang pencurian dan kekerasan.

Baca Juga  Iduladha di Kampung Halaman, Bupati Jepara Qurban Tujuh Sapi

Laporan itu digunakan untuk menutupi kesalahannya karena ditipu sebesar Rp45 juta. 

“Sebelum kejadian tersebut saya menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan BRI dengan kerugian sebesar 45 juta. Sedangkan uang tersebut akan digunakan umroh mertua,” jelasnya. 

Bukannya melaporkan penipuan itu, Sugiaynto malah mengarang cerita karena takut kepada sang istri.

“Karena saya takut dengan istri dan keluarga saya, uang tersebut hilang kemudian saya mengarang berita telah dibegal di jalan,” ungkap dia. 

Ia pun menyadari dan meminta maaf atas laporan palsu yang telah membuat gaduh masyarakat umum. 

“Dengan terjadinya kegaduhan yang telah saya timbulkan, saya minta maaf kepada Polsek Nalumsari dan masyarakat se-Kecamatan Nalumsari. Klarifikasi ini saya buat sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun,” pungkasnya. (NIF) 

Back to top button