NasionalJateng

Tekan Inflasi, Pemprov Jateng  Gelar Gerakan Pasar Murah

inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Provinsi Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional, BUMN, BUMD dan gabungan kelompok tani menggelar acara Gerakan Pangan Murah (GPM) guna menekan angka inflasi di Kecamatan Pasar Kliwon dan PT Sritex, Rabu, (4/9/2023).

Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Nana Sudjana menjelaskan sebanyak 3 ton beras yang dibawa Bulog dengan harga Rp10.200/ kg, ludes dalam waktu sekejap.  Demikian pula 1.5 ton beras, 0.5 ton gula pasir, dan 500 liter minyak goreng  yang dibawa PT Pedaringan, dalam waktu kurang dari tiga jam sudah habis.

“Bulog yang menurunkan sampai 4 ton beras, Alhamdulillah tadi 3 ton sudah habis. Tapi masih banyak tadi ya, masyarakat masih antusias,” ujar Nana saat meninjau gelaran GPM.

Baca Juga  Menteri Imigrasi Dorong Pelayanan Lebih Prima di Kantor Baru Imigrasi Semarang

Dirinya mengatakan bahwa ada sejumlah komoditi yang mengalami kenaikkan harga. Komoditi yang kenaikan harganya cukup terasa adalah beras dan gula pasir. Harga beras medium berada di kisaran Rp13.000/ kg dan beras premium hampir Rp15.000 per kg. Sedangkan gula pasir rata-rata Rp14.500/ kg.

Inflasi Jateng September 2023 berada di angka 0.41%. Angka inflasi ini lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 0.03%. Dibandingkan dengan September tahun lalu, inflasi tahun ini mencapai 2,49%.  Kondisi ini terjadi hampir merata di seluruh Indonesia.

“Ada kenaikan inflasi dan ini hampir merata di seluruh Indonesia. Kami kemudian melakukan kolaborasi bersama Bapanas, kemudian juga dari BUMN, dalam hal ini Bulog, kemudian dari BUMD dan sampai kepada pengusaha pangan khususnya, dan gapoktan, untuk kita melakukan gerakan pasar (pangan) murah ini,” ujar Nana.

Baca Juga  Hari Jamu Nasional, Warisan Sehat untuk Bangsa

Ditambahkan dia, GPM tidak hanya digelar di Surakarta, namun juga serentak dilakukan di lima kabupaten lain, di wilayah Solo Raya; meliputi di Kabupaten Sukoharjo yang dipusatkan di PT Sritex, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan membantu masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, dalam menjangkau harga pangan. Harapan lainnya, kegiatan ini juga akan bisa mengintervensi harga pangan menjadi lebih stabil,” pungkasnya. (BDN)

Back to top button