Terdampak Banjir, 51 Sekolah Di Kendal Diliburkan

inilahjateng.com (Kendal) – Hingga Kamis (14/03) sore, ketinggian air di pemukiman warga kecamatan Kaliwungu dan kecamatan Brangsong masih 65 centimeter.
Bahkan sejumlah sekolah SD dan SMP yang terendam banjir juga terpaksa meliburkan siswanya.
Sejumlah sekolah yang terendam banjir di kecamatan Brangsong ada empat sekolah diantaranya SDN 1 dan SDN 2 Kebonadem Kendal dan SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Brangsong.
Sekolah tersebut terendam banjir akibat luapan sungai Waridin sejak Rabu (13/3/2024) hingga Kamis (14/3/2024) dini hari.
Salah satu guru SDN 2 Kebonadem, Nurul, mengatakan banjir yang menggenangi sekolah akibat hujan deras selama dua hari dan air mulai masuk sekitar pukul 23.30 WIB.
Air menggenangi seluruh ruangan kelas, ruang guru dan ruang staff setinggi 40 centimeter.
“Tingginya air yang masuk sekitar 40 centimeter dan menggenangi seluruh ruangan yang ada di sekolah baik ruang kelas, guru dan ruang staff. Karena hujan deras selama dua hari akibatnya sungai Waridin meluap,” kata Nurul, Kamis (14/03).
Pihak sekolah terpaksa meliburkan siswanya karena tidak mungkin dilakukan proses belajar mengajar.
“Kami liburkan dulu dan belajar dirumah karena tidak mungkin kami melakukan proses belajar mengajar. Barang-barangnya sebagian bisa dinaikkan tapi ada juga yang tidak bisa,” jelasnya.
Akibat luapan sungai Waridin, fasilitas pendidikan sekolah selalu menjadi langganan tahunan.
Peninggian jalan pantura Kendal juga menjadi penyebab masuknya air ke sekolah dan tidak bisa dibuang karena tidak adanya saluran pembuangan.
“Sekolah ini selalu jadi langganan banjir akibat luapan sungai Waridin. Ada juga penyebab lainnya yakni adanya proyek peninggian jalan Pantura karena air dari jalan raya masuk ke sekolah sementara tidak ada saluran pembuangan airnya,” terangnya.
Penjaga SMPN 1 Brangsong, Sodikin, mengatakan, air mulai masuk ke sekolah hari Rabu (13/4) malam pukul 23.00 WIB.
Awalnya air masuk sedikit tapi setelah subuh, air mengalir deras hingga ketinggian 80 centimeter.
“Airnya itu mulai masuk Rabu malam sekitar jam 11. Dan masuk tambah deras itu saat subuh sampai ketinggian 80 centimeter,” kata Sodikin.
Sodikin menjelaskan seluruh siswa siswi SMPN 1 Brangsong diliburkan dan tidak mengetahui sampai berapa lama diliburkan.
“Hari ini murid disini memang diliburkan oleh sekolah karena kondisi sekolah yang banjir. Kalau masuk sekolahnya, saya tidak tahu ya mungkin setelah sekolah tidak banjir lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengatakan telah mendapat arahan dari Bupati Kendal untuk meliburkan siswa siswi sekolah bagi sekolah yang terdampak banjir selama dua hari ke depan.
“Pak Bupati memberi arahan kepada kami untuk meliburkan siswa siswi sekolah yang terdampak banjir. Kami langsung surati pihak sekolahnya untuk meliburkan siswa siswinya selama dua hari ke depan,” kata Kadisdik Kendal, Ferinando Rad Bonay.
Feri menjelaskan pihak dinas pendidikan Kendal masih melakukan pendataan sekolah yang terdampak banjir dan roboh akibat tertimpa pohon.
Dinas Pendidikan Kendal mencatat 51 sekolah terdampak banjir dan 1 sekolah tertimpa pohon.
“Kami sudah mendata total ada 52 sekolah yang terdampak bencana diantaranya 51 sekolah terdampak banjir dan 1 sekolah tertimpa pohon,” jelasnya.
“Kalau kerusakannya akibat banjir apa saja, kami belum tahu karena belum menerima data dari pihak sekolah yang bersangkutan. Nanti kalau air sudah surut baru bisa tahu kerusakannya,” sambungnya.
Bagi pihak sekolah terdampak banjir yang sedang menyelenggarakan ujian, Dinas Pendidikan Kendal memberikan kelonggaran akan melakukan ujian susulan bagi siswa siswinya setelah pihak sekolah sudah tidak terdampak banjir lagi.
“Ada pihak sekolah terdampak banjir yang sedang menyelenggarakan ujian sekolah. Kami tentunya akan memberikan kelonggaran bagi pihak sekolah untuk melakukan ujian susulan bagi siswa siswinya. Biar pihak sekolah bersih-bersih dulu dan siap,” pungkasnya.
Dari laporan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, wilayah yang terendam banjir ada 25 desa di 6 kecamatan yakni di kecamatan Kaliwungu, Kaliwungu Selatan, Brangsong, Kota Kendal, Ngampel dan Weleri.
Belum ada laporan warga yang mengungsi dan pemerintah kabupaten belum mendirikan posko bencana serta dapur umum. (REN)