JatengKanal (jangan dipilih)

Terkoneksi Dan Terintegrasi, KIT Batang Jadi Daya Tarik Investor

inilahjateng.com (Batang) – Memasuki tahun ke-4,  Proyek Strategis Nasional atau PSN Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) terus berupaya menarik investor agar mau menanamkan investasinya.

Tak hanya itu, KITB juga berupaya menciptakan Kota Industri yang Cerdas, Terintegrasi, dan Berkelanjutan. 

Kawasan industri yang memiliki luas hingga 850 hektare (exsisting) di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini, juga sudah siap untuk beroperasi tahun 2024. 

Tiga pabrik yang saat ini tengah dibangun di Kawasan Industri Terpadu atau KIT Batang, dipastikan akan mulai beroperasi pada awal tahun depan.

Bahkan salah satu perusahaan dari Korea Selatan, PT Yih Quan Footwear Indonesia yang memproduksi sepatu ini pada Desember 2023 sudah mulai persiapan operasional. 

Karena tenant ini juga sudah merekrut 250 tenaga kerja dan mesin produksinya juga sudah siap.

Direktur Kelembagaan dan Humas PT Kawasan Industri Batang (KITB), M Fakhrur Rozi mengatakan, pada awal 2024 nanti sudah ada tenant yang bakal beroperasi di lokasi Fase 1 KITB.

“Tahun 2024, ada tiga perusahaan yang sudah mulai beroperasi, dan salah satunya sudah melakukan rekrutmen sebanyak 250 tenaga kerja untuk bekerja di pabrik sepatu, PT Yih Quan Footwear Indonesia. Jadi sudah ada tenant yang sudah siap di Fase 1,” kata Direktur Direktur Kelembangaan & Humas KIT Batang, M Fakhrur Rozi saat ditemui inilahjateng.com, Sabtu(18/11/2023). 

Baca Juga  Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng APH Awasi Dana Desa

Fakhrur Rozi menjelaskan, ketiga pabrik yang akan beroperasi pada tahun depan tersebut antara lain, Yih Quan footwear Indonesia, KCC Glas yang memproduksi kaca, dan juga Samator Indo Gas yang merupakan produsen gas industri. 

Jika ketiga pabrik tersebut sudah mulai beroperasi, maka kebutuhan tenaga kerja akan banyak sekali, bahkan mencapai ribuan. 

Namun tentunya akan memprioritaskan tenaga lokal yang tentunya sebagian besar membutuhkan tenaga yang mempunyai ketrampilan.

“Perusahaan-perusahaan yang akan dibangun di KITB itu nantinya akan melakukan perekrutan dan memprioritaskan tenaga lokal yang tentu memiliki ketrampilan atau skill yang diharapkan. Jadi masyarakat Batang yang ingin bekerja di perusahaan yang ada di KIT Batang, akan lebih baik jika mengikuti pelatihan ketrampilan terlebih dahulu sebelum rekrutmen. Tiga pabrik itu antara lain PT PT Yih Quan Footwear Indonesia, KCC Glass dan Samator Indo Gas. Ketiganya ini sudah siap untuk beroperasi tahun depan,” jelasnya.

Baca Juga  Adu Banteng Mobil vs Motor, Nyawa Warga Wonogiri Melayang

Lebih lanjut Fakhrur menerangkan, dalam mempersiapkan tenaga kerja guna memenuhi kebutuhan sektor industri sendiri, pihak KIT Batang bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan juga Pemkab Batang telah menggelar sejumlah pelatihan ketrampilan.

“Untuk pelatihan ketrampilan tenaga kerja, kami sudah bekerjasama dengan Kementrian Tenaga Kerja dan Pemkab Batang. Itu sudah kami lakukan dari awal sebagai komitmen kami,” terangnya.

Hingga saat ini, di kawasan Fase 1 KIT Batang sudah ada 13 tenant yang terus berprogres, baik dari sisi perencanaan, persiapan konstruksi maupun yang telah melaksanakan proses pembangunan konstruksi.

Tenant yang terus berprogres konstruksinya adalah PT KCC Glass Indonesia, PT Rumah Keramik Indonesia (RKI), PT Unipack Plasindo, PT Samator Indo Gas, PT Interskala Medika Solusindo, dan PT Wavin Manufacturing Indonesia.

Fakhrur menambahkan, KIT Batang cukup bersaing dalam hal penanaman modal dan investasi, karena kemudahan perizinan, bebas sewa periode 5 tahun, dan keunggulan pada infrastruktur dan utilitas kawasan yang lebih siap dibandingkan dengan kawasan indiustri yang lain. 

Baca Juga  PLN Icon Plus Dukung Pendidikan di SD Pinggiran Semarang

“Tentunya kami siap bersaing dengan kawasan industri lainnya yang ada di Jawa Tengah dengan kemudahan perizinan, bebas sewa periode 5 tahun serta keunggulan pada infrastruktur dan utilitas kawasan yang lebih siap dan memadai dibandingkan dengan kawasan indiustri yang lainnya,” tambahnya.

Progres infrastruktur dan utilitas kawasan terus mengalami kemajuan, khususnya aspek penting pendukung seperti listrik, gas, water treatment plant (instalasi pengolahan air bersih), Instalasi Pengolahan Air Limbah (WWTP), tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), dan lainnya. 

Fasilitas pelayanan bongkar muat di terminal multipurpose serta pelabuhan laut yang terkoneksi yang segera terealisasi serta terintegrasi di dalam kawasan Grand Batang City.  

“Jadi di KITB ini tidak hanya terpaku pada fokus pada investasinya saja tapi juga bagaimana letak pabrik yang aksesnya terkoneksi dengan pelabuhan, terminal bongkar muat sehingga semuanya terintegrasi. Itulah keunggulan daripada KITB ini,” pungkasnya. (REN) 

Back to top button