inilahjateng.com (USA) – Dilansir dari Bloomberg News pada Senin (16/9/2024) Tupperware Brands berencana mengajukan kebankrutan minggu ini.
Tanda-tanda melemahnya bisnis Tupperware mulai terlihat tahun lalu, yaitu ketika saham mereka turun hampir 50% pada bulan April 2023.
Pandemi COVID-19 memberikan dorongan yang cukup besar pada penjualan Tupperware, dikarenakan banyaknya keluarga yang berada di dalam rumah, memasak lebih banyak, dan menghasilkan banyak sisa makanan.
Namun, penjualan telah menurun dalam beberapa kuartal terakhir seiring dicabutnya kebijakan lockdown.
Tupperware berencana untuk mengajukan perlindungan pengadilan setelah melanggar ketentuan utangnya dan meminta bantuan penasihat hukum dan keuangan.
Persiapan kebangkrutan tersebut menyusul negosiasi berlarut-larut antara Tupperware dan para pemberi pinjamannya mengenai cara mengelola utang lebih dari 700 juta dolar AS atau setara dengan 10,7 trilliun rupiah.
Hingga saat ini Tupperware masih enggan berkomentar lebih lanjut terkait detail pengajuan kebankrutannya.
Sebelumnya pada bulan Maret, perusahaan memperingatkan bahwa mereka tidak yakin bisnisnya dapat terus berjalan dan menghadapi krisis likuiditas. (***)
