NasionalJateng

Tiga Perempuan Kota Semarang Ikut Penjaringan Partai Gerindra

inilahjateng.com (Semarang) – DPC Partai Gerindra Kota Semarang memang tidak menbuka pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pilwakot 2024 secara terbuka.

Ketua Desk Pilkada DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso mengatakan penjaringan dilakukan secara tertutup. Pihaknya mengundang calon-calon yang dinilai potensial untuk maju dalam Pilwakot 2024 untuk langsung dilakukan wawancara.

“Partai Gerindra akan berkomunikasi dengan semua parpol, ada dua hal yang dilakukan oleh Desk Pilkada. Melakukan komunikasi politik untuk bangun kerjasama, yang kedua adalah terhadap calon kepala daerah yang berkeinginan maju lewat Partai Gerindra yang sudah ada komunikasi akan kita undang untuk pendalaman,” kata Joko, Rabu (15/5/2024).

Baca Juga  LKPP Apresiasi Efisiensi Belanja Pemprov Jateng Hingga 30 Persen

Nantinya setelah calon-calon potensial diundang maka dari DPC bisa memberikan gambaran ke DPP melalui pendalaman tersebut.

“Jadi selain kapasitas dan sebagainya, strategi pemenangan akan kita dalami dalam wawancara dengan calon kepala daerah,” tuturnya.

Mereka yang diundang adalah kader internal partai dan tokoh-tokoh diluar partai. Joko menyebut dari internal partai sudah ada Mualim dan Yudi Indras yang diundang untuk memaparkan visi misinya.

Sementara dari eksternal, ada 11 tokoh yang tiga diantaranya adalah perempuan. Dewi Susilo Budiharjo, seorang pengusaha Tionghoa asal Semarang menjadi perempuan pertama yang diundang Gerindra untuk bertatap muka dan memaparkan visi misi.

“Bu Dewi sudah kerso untuk datang, memenuhi undangan kita, walaupun sebelumnya sudah berkomunikasi. Beliau perempuan pertama yang kami undang. Kami ingin tahu strateginya membangun Kota Semarang,” paparnya.

Baca Juga  Hambali Dilarang Masuk ke Indonesia, jika Dibebaskan dari Guantanamo

Selain Dewi, Joko mengaku ada sosok Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita dan pengusaha Semarang bernama Claudina yang akan diundang untuk pendalaman.

“Yang perempuan nanti ada Mbak Ita dan Mbak Dina,” pungkasnya. (LDY)

Back to top button