
inilahjateng.com (Ukraina) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan tiga petugasny tewas, dan dua lainnya luka-luka dalam serangan di Ukraina Timur, Kamis (12/9/2024) waktu setempat.
ICRC tidak mengidentifikasi siapa dalang dibalik serangan tersebut, namun menyebutnya “tidak dapat diterima” dan “penembakan akan mengganggu lokasi distribusi bantuan medis”.
Sebelumnya, presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa mereka yang tewas adalah warga Ukraina dan menyalahkan Moskow atas penembakan itu, bahkan menambahkan “kejahatan perang Russia lainnya”.
ICRC menyatakan bahwa kendaraan Palang Merah sudah ditandai dengan jelas dan beroperasi secara rutin di wilayah garis depan Donetsk.
“Saya sangat menyayangkan serangan yang terjadi kepada para personel Palang Merah,” ujar presiden ICRC, Mirjana Spoljaric.
“Kami sangat sedih dan hari ini sangat berduka atas kehilangan rekan kerja kami dan merawat mereka yang terluka,” katanya, dikutip dari BBC News.
Tidak ada konfirmasi yang lebih lengkap terkait identitas korban tewas.
Sebelumnya, sejumlah pejabat Ukraina telah melaporkan penembakan di Viroliubivka dan mengatakan para pekerja sedang menurunkan perlengkapan medis ketika serangan itu terjadi.
Presiden Ukraina juga memposting foto truk putih yang terbakar dengan logo Palang Merah dan menyalahkan serangan Rusia dalam postingannya.
“Hari ini, penjajah menyerang kendaraan misi kemanusiaan Komite Internasional Palang Merah,” tulisnya
Ombudsman Ukraina, Dymtro Lubinets juga mengunggah komentar di jejaring sosial, mendesak Palang Merah untuk secara terbuka menghubungkan serangan itu dengan Rusia.
“Penembakan itu sudah diketahui (dalangnya), tetapi ICRC tetap diam!,” tulisnya.
Dalam pernyataannya, ICRC menegaskan kembali bahwa pihaknya adalah “organisasi yang netral, tidak memihak, dan independen dengan mandat kemanusiaan semata”. (RED)