
inilahjateng.com (Semarang) – Perjuangan tim All-Stars Semarang dalam ajang MilkLife Soccer Challenge All-Stars harus terhenti di babak penyisihan grup.
Tim All-Stars Semarang harus menelan pil pahit kalah dari tim All-Stars Yogyakarta pada pertandingan yang tersaji di Supersoccer Arena Rendeng, Kudus, Sabtu (25/1/2025) sore.
Hal ini menjadi evaluasi bagi jajaran pelatih untuk meningkatkan teknik agar para pemain dapat berkembang di masa mendatang.
Dalam turnamen yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut, skuad All-Stars Semarang yang tergabung dalam Grup B, melakoni tiga laga yakni melawan Tim All-Stars Jakarta, Tim All-Stars Surabaya dan Tim All-Stars Yogyakarta.
Asisten pelatih tim All-Stars Semarang, Faisal mengungkapkan tim Venetie van Java telah menampilkan performa secara maksimal guna mengoleksi poin.
Namun diakuinya, persiapan yang dilakukan terbilang cukup singkat. Meski demikian, antusiasme dan kepercayaan diri skuad asuhannya sangat tinggi dalam menjalani laga demi laga melawan tim-tim yang lebih tangguh.
“Harus diakui tim putri Semarang masih memerlukan jam terbang. Tim pelatih mengambil banyak ilmu dari turnamen ini dan berharap menjadi langkah awal agar sepak bola putri di Semarang semakin bagus,” tutur Faisal, Sabtu (25/1/2025).
Ia mengapresiasi permainan yang ditunjukan anak didiknya. Dia berharap melalui ajang turnamen ini akan bisa memberikan pengalaman dan menjadi bekal untuk pertandingan selanjutnya.
“Kami mengapresiasi para pemain yang telah berusaha keras untuk turnamen ini,” ucapnya.
Semangat untuk mengembangkan kemampuan di dunia sepak bola juga terpancar dari usaha Bellvania Shaquila Velosa, penjaga gawang tim All-Stars Semarang.
Velosa yang juga menggeluti olahraga muay thai memiliki modal tonjokan tangan yang kuat untuk menghalau bola. Tetapi faktor kerjasama tim dalam bermain sepak bola menjadi hal yang paling disukainya.
“Memang suka olahraga muay thai dan sepak bola. Waktu ada seleksi di sekolah aku langsung mendaftar dan ditawari posisi kiper. Tanpa ragu aku langsung mengambil kesempatan untuk ikut MilkLife Soccer Challenge mewakili sekolah,” ujar siswi kelas V SDN Rejosari 01 itu.
Meski gawangnya kebobolan saat laga MilkLife Soccer Challenge All-Stars, Velosa mengaku lebih termotivasi untuk terus berlatih agar bisa menjadi bintang sepak bola putri di masa depan.
“Aku tidak akan menyerah dan akan terus berlatih untuk mengisi berbagai posisi seperti jadi gelandang, bek atau sayap,” kata Velosa.
Kendati demikian, Head Coach MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunneman mengapresiasi perjuangan dan semangat kompetitif dari para peserta maupun pelatih selama pertandingan MilkLife Soccer Challenge All-Stars bergulir.
“Saya senang dan bangga sekali dengan para pemain dan pelatih tim All-Stars ini. Mereka ke sini dengan fighting spirit yang sangat besar, kepercayaan dirinya pun sudah keluar. Jadi saya bangga dengan semua tim yang ada di sini,” tuturnya.
Sementara itu, partai final MilkLife Soccer Challenge All-Stars mempertemukan Tim All-Stars Solo melawan tuan rumah, Kudus. Sedangkan Tim All-Stars Jakarta dan Tim All-Stars Surabaya akan memperebutkan posisi tiga terbaik. (LDY)