
inilahjateng.com (SOLO) – Tim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil memboyong 3 medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XVIII tahun 2022 di Kalimantan Selatan.
Tim Mahasiswa UMS yang memperoleh kejuaraan tersebut yaitu ‘Aisyah Sativa Fatetani mendapatkan dua medali emas sekaligus dari cabang olahraga badminton, dengan kategori Beregu Putri Bulutangkis dan Tunggal Perorangan. Kemudian pada bidang pencak silat, atas nama Ginting Baharudin Putra mendapatkan medali emas dengan kategori Tanding Kelas D Putra 60-65 kg.
“Kami memberikan apresiasi terhadap mahasiswa berprestasi di bidang olahraga dengan memberikan beasiswa pendidikan untuk kuliah di UMS. Selain itu, setiap mahasiswa mendapatkan prestasi nanti akan ada apresiasi lagi sesuai dengan tingkatan perlombaan,” papar Kabag Minat & Bakat Biro Kemahasiswaan UMS, Drs. Suyatmin Waskito Adi, Jum’at (24/11/2023).
Mengingat lomba ini berskala nasional, sehingga perlombaan POMNAS masih akan dibicarakan dengan pimpinan Universitas terkait apresiasi. Apalagi ‘Aisyah Sativa mendapatkan dua medali emas sekaligus.
“Kami perlu mempertimbangkan kembali, tetapi yang jelas untuk peraih medali emas tingkat nasional mendapatkan apresiasi kisaran 5 juta rupiah, tetapi untuk Tiva kami akan rundingkan lagi, yang jelas kisaran itu kalau mendapatkan insentif dari kampus,” terangnya saat diwawancarai.
Sementara itu, Biro Kemahasiswaan UMS, Windan Hanif Amri, menyebutkan, peserta total kurang lebih 38 dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Perlombaan tersebut diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 12-22 November 2023.
“Tim UMS mengirimkan sejumlah 6 mahasiswa di POMNas, dan alhamdulillah berhasil membawa 3 medali emas sekaligus,” ujarnya.
Kaprodi Sarjana Pendidikan Olahraga, Nur Subekti, mengaku sangat bergembira karena pada tahun sebelumnya hanya 1 atau 2 emas, sehingga peraihan emas UMS ini mengalami peningkatan.
“Secara persaingan, sudah siap bersaing dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS), ke depan harapan kami berprestasi itu merata,” ungkapnya.
Apresiasi yang diberikan oleh Prodi, tambah Subekti, akan memberikan konversi nilai. Dengan catatan, hal ini harus relevan dengan prestasi mereka. Kedua, menghimbau kepada mahasiswa berprestasi untuk aktif mengkonfirmasi dan mengkomunikasikan sehingga bisa menjadi luaran yang baik. Selain itu ini akan menunjukkan bahwa atlet itu juga punya attitude yang baik.
Peraih dua emas sekaligus, Aisyah Sativa Fatetani mengucapkan syukur alhamdulillah, karena baru masuk UMS dan sudah bisa menyumbangkan prestasi ke UMS, maupun Jawa Tengah.
“Semoga tahun depan bisa bermain di ASEAN University Games (AUG), kemarin sempat diminta dari tim DKI Jakarta,” ucapnya.
Begitu pula dengan Ginting, awalnya tidak menyangka mendapatkan emas pada akhir perkuliahan di UMS ini. Padahal sebetulnya, lawan di POMNAS menurutnya lumayan berat.
“Sebelumnya saya sempat cedera sebelum POMNAS, tetapi semangat dan kepercayaan dari pelatih ini yang dapat membangkitkan mental saya untuk dapat bisa melakukan dengan maksimal,” ungkapnya.
Ginting mengucapkan terima kasih kepada UMS sudah difasilitasi untuk bisa kuliah dan berkarir menjadi seorang atlet pencak silat. (DSV)