Tim PkM USM Beri Pelatihan Literasi Digital ke Siswa dan Guru SMK Kristen Surakarta

inilahjateng.com (Surakarta) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dosen Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang (FTIK USM) memberikan Pelatihan Literasi Digital kepada para peserta didik dan guru di SMK Kristen Surakarta, Rabu (11/6/2025).
Tim PkM USM terdiri atas Ketua Pratama Angga Buana, S.Kom., M.Kom dengan anggota terdiri dari Dr. Titin Winarti, S.Kom., MM., Edi Widodo, S.Kom., M.Kom., dan Siti Asmiatun, S.Kom.,M.Kom.
Menurut Pratama, kegiatan tersebut dimaksudkan memberikan pemahaman tentang literasi digital dalam pembuatan konten serta mengenalkan situs web sekolah sebagai salah satu strategi branding digital berbasiskan web yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing sekolah.
Tujuan kegiatan memberikan motivasi untuk meningkatkan citra atau branding sekolah dengan memanfaatkan situs web sekolah, sehingga memiliki nilai lebih dan dapat mengatasi permasalahan yang ada selama ini.
”Kami memberikan materi antara lain mengenai pentingnya digital literasi pembuatan konten dan pengenalan serta pelatihan penggunaan situs web sekolah. Kami menyampikan dalam materi digital literasi terkait pembuatan konten yang positif dan negatif beserta dampak dan sanksinya bagi konten kreator. Kemudian dikenalkan situs web sekolah yang selama ini belum dimiliki oleh SMK Kristen Surakarta dan diberikan pelatihan untuk penggunaan hingga pengelolaannya agar dapat selalu update,”ujarnya.
Dia menjelaskan, materi pertama mengenai pentingnya literasi digital, mulai dari menjelaskan tentang hoaks, cyberbullying, dan jejak digital.
Selain itu juga diberikan tips dan trik untuk menjaga keamanan di dunia digital, menunjukkan konten digital yang positif dan negatif, memberikan tips membuat konten, alur pembuatan konten, teknik pengambilan gambar, aplikasi-aplikasi editing, sanksi hak cipta, sampai dengan aksi nyata sederhana dalam penerapan konten yang positif pada media sosial.
Materi kedua disampaikan oleh Siti Asmiatun mengenai pengenalan situs web sekolah, dengan menunjuk dan menjelaskan navigasi menu yang ada serta mempraktikannya bersama-sama oleh para peserta baik melalui smartphone maupun laptop.
”Dengan adanya situs web sekolah ini maka SMK Kristen Surakarta akan semakin mendapatkan kepercayaan oleh masyarakat terkait keberadaannya. Selain itu juga dapat menjadi media informasi yang aktual dan faktual. Sehingga mampu membranding sekolahnya dan berdaya saing,” jelasnya.
Sementara itu, Edi Widodo dalam materinya memberikan penjelasan dalam mengelola situs web sekolah yang dapat dilakukan oleh para guru.
Pengelolaan tersebut terbagi menjadi dua hak akses, yaitu admin dan kriska.
Admin dapat mengelola keseluruhan tampilan yang ada pada situs web, seperti isian pada halaman setiap menu, dan profil serta kontak sekolah.
Sedangkan untuk kriska hanya dapat mengelola bagian pendaftaran dan alumni.
”Pada intinya pengelolaan situs web ini dibagi menjadi dua pengguna, yaitu admin dan kriska. Dimana admin dapat mengelola keseluruhan yang ada dalam situs web, sedangkan kriska hanya berfokus pada pengelolaan web dibagian ppdb dan tracer alumni,” jelasnya.
Sebelum penghujung kegiatan diberikan sesi tanya jawab interaktif disertai doorprize oleh Titin Winarti.
Para peserta diberikan pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan untuk mengetahui sejauh mana pemahamannya.
Diakhir kegiatan, para peseta dan tim pengabdian melakukan sesi foto bersama sebagai bukti akhir pelaksanaan kegiatan.
”Menurut saya, kegiatan yang diberikan oleh USM ini sangat luar biasa sekali, karena sangat membantu bagi sekolah kami khususnya pengenalan adanya situs web sekolah yang sebelumnya tidak dimiliki. Apalagi bertepatan dengan adanya ajaran dan penerimaan peserta didik baru saat ini,” kata Setia, perwakilan dari guru SMK Kristen Surakarta.
Adanya situs web sekolah ini, katanya, sangat bermanfaat sekali untuk mengenalkan sekolah kepada masyarakat yang kebetulan bertepatan dengan penerimaan peserta didik baru.
Sehingga dapat menepis rumor tutupnya sekolah dan semoga dapat meningkatkan jumlah peserta didik ke depan. (RED)