
Inilahjateng.com (SEMARANG) – Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Semarang fokus pada pembayaran tunggakan retribusi dari penyewa untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Sekertaris Disperkim, Murini Ediati mengatakan, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu telah menargetkan kepada Disperkim untuk meningkatkan PAD, yang sebelumnya Rp 4 miliyar menjadi Rp 5 miliyar.
Pipie sapaannya menjelaskan, Kota Semarang memiliki delapan rusun, yaitu Plamongansari, Karangroto, Bandarharjo, Pekunden, Kaligawe, Kudu, Jerakah, dan Sawah Besar.
Dirinya mengatakan skenario terus dilakukan untuk mengejar tunggakan biaya sewa rusun, makam, maupun yang lainnya, tanpa menaikkan biaya sewa.
“Skenario kita adalah mengejar tunggakan sewa rusun, makam dan lainnya. Tidak dengan menaikkan biaya sewa,” ucapnya, Selasa (22/8).
Pipie memaparkan, sementara ini pada bulam Juli, tagihan tugakan retribusi sudah mencapai 53 persen, sekitar Rp 3 miliyar. Dari sisa yang belum terbayar, pihaknya akan memaksimalkan penagihan sebelum tutup tahun.
“Karena kalau tidak bisa menjadi temuan, sehingga kita ingin maksimalkan,” pungkasnya.
Selain itu, Pipie menambahkan, jika di Kota Semarang akan ada penambahan rusun baru yang berada di Mangunharjo Kecamatan Tugu. Terkait anggaran pembangunan, pihaknya mengupayakan bantuan dari Kementrian PUPR.
“Nanti dibangun dari bantuan Kementerian PUPR, Disperkim hanya menyiapkan lahan. Sedangkan lahannya sudah, ada aset Pemkot di sana,” imbuhnya. (Alan Henry).