Jateng

TMMD Akan Menyasar Wilayah Rawan Banjir di Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap II tahun 2024 resmi ditutup. TMMD Sengkuyung Tahap II tahun 2024 ini menyasar wilayah Tambakrejo Kecamatan Gayamsari.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong agar Program TMMD bisa mencakup wilayah yang lebih luas agar masyarakat bisa merasakan pelayanan lebih merata.

Dalam kegiatan TMMD Tahap II tersebut ada beberapa kegiatan yakni pembangunan untuk penanganan banjir seperti pendirian talud, pavingisasi hingga pembangunan RTLH.

“Kemudian banyak perbaikan jalan dan pemberdayaan masyarakat. Memang masih banyak hal yang harus ditambah,” kata Ita, sapaan akrabnya, usai penutupan Program TMMD Sengkuyung Tahap II di Aula Balai Kota Semarang, Jumat (7/6/2024).

Baca Juga  Catat Tanggal Dimulainya PPDB Kota Semarang 2024

Ita meminta agar pelaksanaan TMMD kedepannya bisa lebih besar sehingga bisa mendatangkan banyak manfaat bagi warga. Bahkan dirinya siap berkoordinasi jika diperlukan bantuan perencanaan.

“TMMD selanjutnya harus diberi perencanaan lebih luas sehingga akan lebih kelihatan untuk TMMD ini bisa menjadi masyarakat semakin sejahtera. Karena Pemkot Semarang sendiri tidak bisa makanya support TNI-Polri bisa mejadikan masyakrat ikut bagian,” paparnya.

Sementara itu, Dansatgas TMMD yakni Dandim 0733 Semarang, Letnan Kolonel Kav Indarto mengatakan jika pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan seperti Program TMMD. Dalam kegiatan kali ini, ia memang fokus dengan penanganan banjir.

Untuk rencana TMMD selanjutnya, pihaknya juga akan menyasar wilayah-wilayah yang banyak terindikasi banjir. Hal ini mengingat sudah ada program Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mampu mendeteksi banjir dan longsor.

Baca Juga  Diduga Over Konsumsi Miras, Seorang Pria Tewas

“Setidaknya meminimalisir karena program Wali Kota dari pendekteksi dari BRIN itu juga bisa selain mendeteksi longsor minimal kita bisa antisipasi penegahan banjir. Kita siapkan secara komperehensif bisa kita selesaikan walaupun tidak semuanya minimal tidak melebar,” katanya.

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Noegroho Edy mengatakan selain pembangunan fisik, dalam TMMD juga mencakup pemberdayaan terhadap masyarakat terutama bagi perempuan dan anak.

Salah satunya dengan adanya sosialisasi anti bullying di lingkungan sekolah yang dilakukan di SD Negeri 01 Tambakrejo. Sementara untuk pemberdayaan bagi perempuan juga dilakukan sosialisasi teknologi tepat guna agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga  Kasdam IV/Diponegoro Tutup TMMD Reguler di Sukoharjo

“Misalnya memecah kolang kaling memakai teknologi yang sesuai tapi memakai alat sederhana,” kata Noegroho.

Sosialisasi yang melibatkan masyarakat ini diharapkan bisa meningkatkan karakter yang ada di tengah masyarakat.

“Potensi apa saja yang ada di tengah masyarakat kita lakukan pemberdayaan. Kita juga koordinasi lintas sektoral untuk melaksanakan hal tersebut,” tandasnya. (LDY)

Back to top button