Jateng

Tol Semarang-Demak Urai Kemacetan dan Menghadapi Banjir Rob

inilahjateng.com (Semarang) – Proyek Jalan Tol Semarang-Demak Sesi 1, Kaligawe-Sayung bakal menghadirkan solusi dua permasalahan utama bagi masyarakat pesisir Jawa Tengah, yakni kemacetan lalu lintas dan banjir rob.

Jalan tol sepanjang 6,2 kilometer yang dibangun di atas air laut ini mengintegrasikan infrastruktur transportasi dan tanggul laut, dengan total anggaran mencapai Rp 10,8 triliun.

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan pentingnya proyek ini.

“Jalan tol ini akan mempersingkat waktu perjalanan dan meningkatkan mobilitas masyarakat, termasuk distribusi barang dan jasa,” ujar AHY pada saat mengunjungi proyek tersebut, Sabtu (11/1/2025).

Dalam kondisi normal, lanjutnya, perjalanan Kaligawe-Sayung yang biasanya memakan waktu 30 menit diprediksi hanya membutuhkan 10 menit menggunakan tol.

Baca Juga  Polres Sragen Musnahkan 1.291 Botol Miras

Tak hanya itu, AHY menegaskan proyek ini juga berfungsi sebagai tanggul laut untuk mengatasi banjir rob yang kerap melanda wilayah pesisir utara Semarang dan Demak.

“Dengan diintegrasikan dengan tanggul laut, masyarakat akan lebih nyaman dan tenang karena terhindar dari banjir,” tambahnya.

Proyek Jalan Tol Semarang-Demak dibagi dalam tiga paket pekerjaan: Paket 1A dengan anggaran Rp 2 triliun, Paket 1B yang melibatkan pembangunan tiga jembatan dengan anggaran lebih dari Rp 6 triliun, dan Paket 1C dengan anggaran Rp 2 triliun.

AHY memastikan 85 persen lahan untuk pembangunan sudah bersih dari kendala, sehingga proyek dapat berjalan sesuai jadwal.

Progres pembangunan sesi 1 telah selesai 100 persen dan mulai difungsikan pada tahun 2023, sementara sesi 2 ditargetkan selesai pada tahun 2027. AHY optimis dengan penyelesaian proyek ini.

Baca Juga  Libur Nataru, Penumpang Terminal Pilangsari Sragen Meningkat

“Saat ini tinggal 1 kilometer lagi dari total 6,2 kilometer yang harus diselesaikan. Insya Allah semuanya selesai sesuai timeline,” jelasnya.

Menghadapi tantangan seperti musim penghujan dan faktor alam lainnya, AHY menyampaikan apresiasi terhadap tim lapangan yang tetap mengutamakan keselamatan kerja.

“Keselamatan pekerja harus tetap menjadi prioritas utama. Tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa manusia,” tutupnya. (BDN)

 

Back to top button