inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah Warga Pucung di RT 2 RW 10, Kelurahan Srondol Kulon Semarang, menggelar tradisi nyadran di depan Gua Pucung, Minggu (12/1/2025). Tradisi yang selalu dilestarikan warga tersebut, bisa menjadi potensi destinasi wisata alam, dikarenakan adanya gua yang bersanding dengan sungai kaligarang Semarang.***
Warga berjalan menuruni jalan setapak dan sebagian dari mereka membawa beragam lauk makanan untuk melengkapi tradisi nyadran dengan makan bersama.
Tradisi Nyadran Gua Pucung setiap bulan Rajab. Tradisi tersebut sudah berlangsung turun-temurun. Untuk hari pelaksanaannya berdasarkan kesepakatan warga.Wujud syukur itu dilakukan dengan menyembelih kambing. Pada prosesi Tradisi Nyadran Gua Pucung, warga menyembelih dua kambing layaknya seperti berkurban.Daging kambing kemudian dimasak gule menggunakan kayu bakar, di depan Gua Pucung. Setelah matang, gule dibagi-bagikan kepada seluruh warga dan tamu yang mengikuti prosesi nyadran Gua Pucung.Lokasi Gua Pucung berada tebing Kali Garang. Jalan setapak yang terjal, licin, dan berkelok-kelok tak membuat patah semangat warga, terutama orang tua, untuk sampai ke lokasi nyadran.Warga melakukan doa bersama dipimpin oleh tokoh agama setempat. Hujan deras yang mendadak turun, tak menyurutkan warga tetap mengikuti prosesi itu hingga usai. Setelah berdoa, warga makan bersama beralaskan daun pisang.
Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.