NasionalJatengFoto

FOTO: Tradisi Saparan Pengging Boyolali, Inilah Yang Diperebutkan Warga

inilahjateng.com (Kabupaten Boyolali)- Ribuan warga mengikuti tradisi sebaran apem di Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jumat(16/9/2023). Warga antusias berebut puluhan ribu apem sebagai bagian dari tradisi ngalap berkah.

Tradisi Sebar Apem Keong Emas merupakan warisan Raden Ngabei Yosodipuro, salah satu tokoh penyebar agama Islam, yang pada masa lampau berjasa mengenyahkan hama keong emas yang mengganggu tanaman padi warga melalui perantaraan makanan apem kukus.***

Tradisi sebaran apem ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Yakni di bulan Sapar, sehingga juga disebut tradisi Saparan. Ada dua jenis apem, yakni apem kukus disubut keong emas dan apem bundar yang biasa pada umumnya.
Dua gunungan besar dibawa ke panggung utama di depan Masjid Cipto Mulyo. Sedangkan yang satu dinaikkan di panggung depan Alun-alun Pengging Kabupaten Boyolali.
Warga pun tampak antusias menunggu sebaran apem dimulai. Bahkan, Sebagian pengunjung merekam dengan gawainya saat kirab menuju ke Alun-alun Pengging Kabupaten Boyolali.
Kirab budaya menuju Kawasan obyek wisata Pengging. Ada empat gunung apem yang dikirab. Tiga gunungan besar dan satu gunungan kecil.
Kirab paling depan yaitu barisan kebo bule. Di belakangnya barisan prajurit keraton hingga gunungan apem. Sesampainya di panggung, gunungan apem dinaikkan ke panggung.
Ada 30 ribu lebih apem yang dibagi-bagikan ke masyarakat dari dua gunungan besar apem dibawa ke panggung utama di depan Masjid Cipto Mulyo. Sedangkan yang satu dinaikkan di panggung depan Alun-alun Pengging Kabupaten Boyolali.
Baca Juga  Tim PKM USM Beri Pelatihan Mengolah Sampah Organik Jadi Kompos
Back to top button