JatengNews

Tradisi Tumpeng Sembilan, Polres Demak Siagakan 600 Personel

inilahjateng.com (Demak) – Polres Demak menunjukkan komitmen dalam menjaga keamanan dan memelihara tradisi lokal.

Ratusan petugas disiagakan dalam pengamanan acara kirab tumpeng sembilan yang dilaksanakan di Masjid Agung Demak dan tradisi ancakan di Kasepuhan Kadilangu Demak.

Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya menyampaikan, dalam upaya menjaga keamanan, Polres Demak menyiagakan ratusan personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, PMI serta instansi terkait lainnya. Petugas mengawal, mengawasi dan melakukan pengaturan arus lalu lintas di lokasi acara tersebut.

Antusias masyarakat yang begitu tinggi pada tradisi kirab tupeng sembilan dan ancakan tersebut menyebabkan banyaknya pengunjung dari wilayah Demak maupun dari luar daerah Demak.

“Sore ini kami menggelar apel gabungan pengamanan, sebanyak 350 personel Polres Demak disiagakan untuk mengamankan jalannya agenda tahunanan ini. Total ada 600 personel gabungan yang terlibat dalam pengamanan tersebut,” kata AKBP Purbaya, Minggu (16/6/2024) sore.

Purbaya menjelaskan, kirab tumpeng sembilan merupakan salah satu rangkain acara Grebeg Besar Demak yang terselenggara setiap malam sembilan atau malam Hari Raya Idul Adha.

Tumpeng berjumlah sembilan tersebut berisi makanan yang diarak oleh rombongan jajaran Pemkab Demak yang dipimpin Bupati.

Ribuan warga memadati sejumlah titik, yakni, jalan depan kantor Bupati Demak, kemudian Alun-alun Simpang Enam Demak, hingga pelataran Masjid Agung Demak dan Kasepuhan Kadilangu Demak untuk mendapatkan tumpeng maupun ancakan yang dinilai mendatangkan keberkahan.

“Tradisi ini menjadi wujud dari kebersamaan dalam melestarikan warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Kabupaten Demak. Dengan upaya pengamanan yang maksimal dari Polres Demak, tradisi kirab tumpeng sembilan maupun ancakan diharapkan berjalan aman tanpa gangguan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, banyaknya pengunjung dalam acara tersebut tidak menutup kemungkinan adanya pelaku kejahatan yang memanfaatkan keramaian untuk menjalankan aksinya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada warga yang datang dalam acara tersebut agar menjaga keamanan dan ketertiban dengan tidak berebut nasi tumpeng maupun ancakan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

“Masyarakat agar waspada terhadap barang bawaan, kasus pencurian (copet) dengan modus menyobek tas korban dengan silet sering terjadi saat tradisi Grebeg Besar di Demak,” pungkasnya. (Hrw)

Baca Juga  Dewas KPK Curhat ke Komisi III DPR: Baru Kali Ini Kami Dilaporkan Komisioner
Back to top button