Tragedi Tanjakan Silayur, Dewan Semarang Sebut Perlu Kajian Khusus

inilahjateng.com (Semarang) – DPRD Kota Semarang menyoroti adanya kasus kecelakaan di tanjakan Silayur Kecamatan Ngaliyan. Pasalnya, kecelakaan sering terjadi di lokasi tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Suharsono menyebut perlu adanya kajian upaya jangka pendek guna meminimalisir kecelakaan di Silayur yang sudah berulang kali terjadi.
Beberapa langkah memang sudah dilakukan Pemerintah Kota Semarang, diantaranya pembatasan jam untuk angkutan seberat di atas delapan ton.
“Saya kira kalau dilakukan secara konsisten, diawasi dengan sungguh-sungguh serius, gabungan aparat dishub dan kepolisian, saya kira bisa diantisipasi. Itu sudah dipertimbangkan,” kata Suharsono, Kamis (27/2/2025).
Menurutnya, sebagaimana di jalan tol yakni adanya jalur penyelamat baik di sisi utara maupun selatan jalan.
Hanya saja, perlu dikaji mengingat harus melakukan pembebasan lahan.
Politikus PKS ini mengatakan jalur penyelamat ini bisa mengantisipasi kejadian rem blong yang kerap terjadi pada kendaraan barang yang melintas di tanjakan Silayur tersebut.
“Selatan jalan, pas tanjakan juga harus disiapkan. Dua-duanya harus ada jalur penyelamatan,” tuturnya.
Disinggung terkait pelandaian jalan, menurutnya wilayah Silayur tidak memiliki topografi datar-tanjakan-turunan melainkan tanjakan terus hingga ke wilayah BSB City.
Suharsono mengungkapkan jika pelandaian jalan bisa saja menjadi salah satu upaya.
Namun perlu perlu pelandaian panjang dan ketinggian jalannya tidak datar namun hanya berkurang sedikit.
“Kalau dilandaikan mungkin bisa tapi dalam jarak yang sangat panjang, mungkin sampai BSB. Itu pun tidak datar tapi hanya tidak terlalu tinggi. Itu butuh waktu dan biaya. Tidak bisa pendek seperti di Hanoman,” ujarnya.
Lebih lanjut, pelandaian jalan atau penyediaan jalur penyelamat menjadi upaya jangka pendek.
Keduanya perlu dikaji untuk dipilih sebagai langkah yang paling efektif.
“Menurut saya paralel, mana yang perlu segera diambil keputusan,” tuturnya.
Sementara itu, lanjutnya, upaya jangka panjang yakni bisa dengan pembangunan outer ring road selatan.
Selain memberikan akses untuk kendaraan barang berat, outer ring road ini akan mempercepat perekonomian.
“Jangka panjang, pemkot harus memfungsikan outer ring road selatan untuk menghubungkan jalur utama pantura langsung ke wilayah-wilayah Industri baik ke kawasan candi atau Industri BSB. Hanya, itu perlu waktu dan biaya yang tidak kecil,” pungkasnya. (LDY)