Jateng

Tujuh Orang Tewas Akibat DBD di Sragen

inilahjateng.com (Sragen) – Sebanyak tujuh kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Kabupaten Sragen selama awal tahun 2025.

Masing-masing dua kasus dari Kecamatan Miri dan Sragen, masing-masing satu kasus di Kecamatan Plupuh, Sambirejo, Sumberlawang.

Sementara itu untuk kasus Demam Dengue (DD) atau suspek ada 53 kasus. Dari 20 kecamatan hanya lima kecamatan yang nol kasus.

Kasus terbanyak Miri dan Gemolong sementara nol kasus di Kecamatan Tangen, Jenar, Sukodono, Gondang, Sambirejo.

“Awal tahun 2025 untuk kasus suspek atau Demam Dengue 53 kasus. DBD 7 kasus. Meninggal dunia semoga jangan sampai ada,” kata, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen, Sri Subekti, Kamis (9/1/2025).

Baca Juga  Wali Kota Semarang Keluarkan Edaran Anti Gratifikasi Dalam SPMB

Sementara itu untuk kasus DD sepanjang tahun 2024 ada 3.419 kasus, dan DBD sebanyak 493 kasus dengan tujuh orang meninggal dunia akibat DBD.

Bekti menerangkan kasus meninggal terdapat dua orang di Kecamatan Gondang 2, masing-masing satu di Karangmalang, Sidoharjo, Tanon 2 dan Ngrampal.

Terkait penyebab, dari hasil kewaspadaan dini Rumah Sakit (KDRS) pihaknya melakukan penyelidikan epidemiologi ke wilayah penderita, ternyata banyak ditemukan angka bebas jentik rendah.

Rendahnya angka bebas jentik ini dikatakan Bekti dimungkinkan perubahan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Kemungkinan PHBS ada perubahan, dulu rutin, seminggu sekali ada kerja bakti, ada perubahan perilaku. Mungkin waktunya libur masyarakatnya malah piknik atau kuliner,” kata Bekti.

Baca Juga  Tim PkM Dosen Fisika Medik Undip Gelar Pengabdian di RS Hermina Pandanaran

Dari Dinkes Sragen sendiri juga telah menerjunkan kader jumantik.

Namun masyarakat terkesan menggantungkan ke kader jumantik.

Bekti mengatakan seharunya diimbangi dengan gotong royong atau kerja bakti membersihkan lingkungan sekitarnya oleh masyarakat. (MPM)

Back to top button