JatengHangout

Turuk Bintul, Jajanan Khas Jepara dengan Nama Unik

inilahjateng.com, (Jepara) – Jajanan ‘Turuk Bintul’ menjadi satu kuliner lokal Kabupaten Jepara dengan nama yang unik. 

Meskipun terkesan jorok, makanan tradisional Turuk Bintul sudah familiar bagi masyarakat Jepara. 

Satu di antara penjual yang masih eksis membuat kuliner Turuk Bintul, Suyati (50), warga asal Kedungsarimulyo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. 

Setiap harinya, ia menjual Turuk Bintul di Pasar Tradisional Welahan. Dirinya menyebut, nama kuliner Turuk Bintul sudah ada sejak dulu. Dia menyebut, namanya memang terdengar jorok, namun rasanya legit dan gurih.

“Dari dulu memang namanya demikian, sedikit jorok,” ungkap Suyati, Sabtu (22/6/2024). 

Dalam istilah Jawa, kata Turuk mempunyai arti alat kelamin perempuan. Sedangkan bintul bermakna bercak atau bekas tonjolan yang ada pada kulit manusia.

Meskipun memiliki nama yang unik, makanan khas Kabupaten Jepara memiliki cita rasa yang gurih. 

Suyati sendiri mengakui tidak mengetahui secara pasti asal muasal penyebutan istilah kuliner ini di Jepara.

“Sudah turun temurun, sejak saya lahir memang sudah begitu,” katanya.

Untuk membuat Turuk Bintul, menurut Suyati proses pembuatannya terbilang mudah. Makanan ini terbuat dari beras ketan dan kacang tolo yang kemudian dicuci dan dimasak secara bersamaan.

“Ketan dan kacang tolo dimasak setengah matang, kemudian diguyur menggunakan santan hingga menyatu,” jelasnya.

Penyajiannya, lanjut Suyati, masih menggunakan cara yang tradisional. Turuk Bintul dibungkus dengan daun pisang, di atasnya dibubuhi taburan parutan kelapa.

“Untuk menambah rasa supaya tidak hambar,” ujarnya.

Dalam sehari, Suyati biasa memasak tiga kilogram beras ketan menjadi turuk bintul. Satu bungkus Turuk Bintul, dia jual dengan harga Rp 2 ribu.

Suyati mengaku pendapatan dari berjualan kuliner tradisional ini tidak menentu. Ia berjualan sedari pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.

“Setiap hari berjualan di dalam pasar, terkadang sampai jam 11 siang, tidak menentu, tergantung pembeli,” kata dia.

Selainm Turuk Bintul, Suyati juga menjajakan kuliner tradisional lainnya, seperti cetot, gethuk, gendar dan lainnya.

“Pembelinya variatif, anak muda, orang tua juga membeli,” katanya. (NIF)

Baca Juga  Juan Rama Daftar Calon Wakil Wali Kota Lewat Partai Nasdem
Back to top button