Ubah Lahan Kosong di Salatiga Jadi Kebun Melon Premium

inilahjateng.com, (Salatiga) – Memiliki kebun melon sendiri dengan kualitas premium tidak pernah dibayangkan Andi Fauzan.
Terlebih, kebun budidaya melon yang belum ada setahun ini menarik perhatian masyarakat sampai kalangan pejabat seperti Wali Kota Salatiga Robby Hernawan dan Wakil Wali Kota Nina Agustin.
Andi mengatakan, kebun melon miliknya berawal dari niat memanfaatkan lahan kosong di dekat rumahnya seluas 240 meter persegi.
Semula, lahan itu hendak dijadikan sebagai gudang ataupun cafe.
Namun, karena melihat lahan pertanian kian menyempit alhasil diputuskan jadi areal pertanian dengan metode hidroponik.
“Saya diberi masukan istri, karena lahan pertanian di Salatiga ini sempit. Akhirnya, jadilah lahan melon ini kami tanam dengan sistem hidroponik. Kami target panen perdana ini bisa mencapai hasil 9 Kwintal,” terangnya.
Ia menambahkan, dalam membudidayakan tanaman buah melon jenis premium ini dapat dibilang relatif mudah.
Hanya saja, melon membutuhkan suhu panas yang tinggi tetapi wilayah Salatiga cenderung daerah curah hujan.
Andi bercerita, untuk panen perdana ini membutuhkan waktu sekira 4 bulan sejak masa tanam.
Karena, faktor cuaca disebut hasil panen kali ini kurang maksimal hasilnya.
“Hujan itu membawa embun, itu bisa menyebabkan jamur karena lembab. Sehingga, menganggu pertumbuhan tanaman. Untuk sistem penjualan sementara, pakai pola wisata petik buah sekaligus edukasi,” katanya
Pemilik Noreenfarm Greenhouse itu menyatakan, selain mengusung konsep wisata petik buah untuk promosi kepada calon konsumen memanfaatkan media sosial.
Kepada pembeli dibanderol Rp 25 ribu per kilogram.
Andi menjelaskan, kebun miliknya tersebut beralamat di Kelurahan Kauman Kidul, RT 1/RW 4, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga dengan total pohon sebanyak 620 buah paling cepat tanaman melon dapat dipanen minimal 3 bulan.
“Modal untuk luas lahan segitu berkisar Rp 70 juta. Setahun, kami target dapat panen sebanyak empat kali. Untuk harga sekarang sifatnya masih promo, nanti kalau udah banyak orang tau kami pasang tarif normal Rp 30 ribu,” ujarnya.
Seorang pengunjung Yesi, menyatakan baru pertama kali menjumpai konsep wisata petik kebun melon di Kota Salatiga.
Apalagi, dengan pilihan buah melon dengan kualitas premium dinilai juga memiliki manfaat edukasi.
“Ini cocok berwisata bersama keluarga, selain menyehatkan harganya terjangkau. Juga, ini ada sisi edukasi untuk anak-anak tentang pertanian modern lahan tidak perlu luas tetapi hasilnya bisa maksimal,” jelasnya. (RIS)Â
Caption: Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin saat mengunjungi Noreenfarm Greenhouse, Senin (5/5/2025). (Foto: Inilah Jateng/M Nafiul Haris)