UNDIP Siapkan Teknologi Desalinasi Air untuk Masyarakat Pesisir

inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Diponegoro (UNDIP) dan 43 perguruan tinggi lainnya untuk mengoptimalkan sumber daya pendidikan tinggi dalam mendukung pembangunan daerah.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Grhadika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (17/3/2025) sore.
Langkah ini diambil untuk menyinergikan potensi akademik dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat guna mendukung berbagai program strategis di Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan, kerja sama ini bukan sekadar seremonial, tetapi akan diterapkan dalam program konkret yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
“Kerja sama tidak sebatas MoU, tetapi kerja sama tematik yang dilaksanakan dalam rangka mengawal pembangunan wilayah Jateng, mulai dari desa, potensi UMKM, hingga program desalinasi air. Akademisi ikut serta menyukseskan pembangunan di Jawa Tengah,” ujar Luthfi.
Salah satu program unggulan yang akan segera dijalankan adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, di mana mahasiswa UNDIP akan turun langsung ke desa-desa untuk membantu pengembangan potensi lokal.
Selain itu, UNDIP juga menawarkan inovasi berupa teknologi desalinasi air, yang mampu mengubah air payau dan air laut menjadi air minum.
Teknologi ini sangat potensial untuk membantu masyarakat pesisir yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si, menyambut baik inisiatif Pemprov Jateng dan menilai pelibatan perguruan tinggi dalam pembangunan daerah adalah langkah strategis.
“Saya rasa, hasilnya akan lebih baik daripada program yang berjalan tanpa pendampingan ahli. Selama ini, kampus memiliki banyak riset dan inovasi yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Kami mengapresiasi Pemprov Jateng yang menggandeng kampus sejak awal,” kata Prof. Suharnomo.
Menurutnya, inovasi desalinasi UNDIP juga bisa menjadi solusi bagi industri yang masih mengandalkan air tanah dalam jumlah besar.
Dengan adanya teknologi ini, industri bisa beralih ke air hasil desalinasi sehingga dapat mengurangi eksploitasi air tanah yang berisiko menurunkan permukaan tanah.
“Jika mesin desalinasi air UNDIP bisa dimanfaatkan industri, maka mereka tidak perlu lagi mengambil air tanah. Selain itu, air rob yang ada bisa diolah menjadi bahan baku untuk industri atau air minum,” tambahnya.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Setda) Pemprov Jateng dengan Rektor dan Ketua LPPM UNDIP sebagai pihak kedua.
Acara ini juga disaksikan oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik, Wijayanto, S.IP., M.Si, beserta jajarannya.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan potensi akademik yang dimiliki perguruan tinggi dapat berkontribusi nyata dalam pembangunan Jawa Tengah.
Dari desa hingga industri, dari air bersih hingga pemberdayaan ekonomi, sinergi antara pemerintah dan kampus menjadi kunci mewujudkan daerah yang lebih maju dan berkelanjutan. (RED)