Hukum & Kriminal

Unik, Pencuri di SD 3 Guworejo Sragen Tinggalkan Pesan

inilahjateng.com (Sragen) – Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen dibobol pencuri.

Bukan pergi tanpa jejak, sang pencuri malah meninggalkan jejak berupa pesan singkat di white board kepada ibu dan bapak guru.

“Maaf, Pak, Bu, jika saya telah mencuri di sekolah ini. Saya sedang butuh uang,” tulis pencuri itu.

Di akhir pesan itu, pencuri juga menyertakan tanda tangan.

Kepala SDN 3 Guworejo, Karangmalang, Sragen, Ary Prakoso saat ditemui di sekolah menyampaikan pencuri masuk ke kantor guru dengan melewati atap kamar mandi di belakang sekolah.

Pencuri menggunakan meja untuk naik ke atap kamar mandi.

“Dari genting kamar mandi kemudian melompat ke atap kelas dan berjalan di atap itu. Kemudian pencuri masuk ke kantor guru dengan membuka genteng dan menjebol plafon,” kata Ary, kamis (5/2/2025).

Baca Juga  Pesta Miras Berujung Penganiayaan, 4 Pemuda Diciduk Polisi di Solo

Pencuri membawa kabur speaker portabel merk Polytron 15 inch, amplifier merk TOA, mikrofon 4 buah, printer 2 buah dan satu unit CPU komputer.

Setelah mencuri barang-barang tersebut, maling tersebut kabur dengan menjebol pintu belakang dari dalam.

Dia mengatakan sebelum kabur memang pelaku meninggalkan pesan.

“Ya, meninggalkan tulisan di papan tulis itu, menuliskan maaf karena mencuri dengan alasan butuh uang. Ada tanda tangan,” jelas Ary.

Ary memperkirakan estimasi kerugian mencapai Rp 8-10 juta.

Atas kejadian itu, pihaknya melapor ke Polsek Karangmalang.

Tidak berselang lama, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP.

Selain melaporkan ke Polsek Karangmalang, Ary juga melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen.

Baca Juga  Polisi Lakukan Klarifikasi Kasus Dugaan Pelecehan di Dinkes Solo

Dia menerangkan kejadian pencurian itu diketahui oleh penjaga sekolah.

Penjaga datang ke sekolah pukul 04.30 WIB untuk bersih-bersih.

Lantas saat sang istri penjaga kantin hendak membuka kantin pada pukul 06.00 WIB meja yang biasa digunakan untuk berjualan tidak ada.

Setelah dicari ternyata meja tersebut berada di depan kamar mandi.

Saat mengambil itulah dirinya tersadar pintu belakang guru telah terbuka.

Sebenarnya dari sekolah sudah melakukan antisipasi dengan memasang tralis besi di pintu dan jendela. Dengan tralis itu mestinya sudah aman.

“Selain itu, ke depan penjaga yang semula tidak tidur di sekolah nanti disarankan bisa tidur di sekolah. Ini merupakan kasus pencurian kali pertama,” ujarnya. (MPM)

Back to top button