NasionalJateng

Upaya Pemda Demak Gali dan Telusuri Naskah Kuno Bersejarah

inilahjateng.com (Demak) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinperpusar) Kabupaten Demak, telah mengalih mediakan 16 naskah kuno dari masyarakat.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Demak, Agung Hidayanto, mengatakan, hingga saat ini, Dinperpusar telah berhasil memindah mediakan 16 naskah kuno yang didapat dari beberapa pondok pesantren.

“Dari 16 naskah tersebut, satu naskah yang berjudul Raden Syahid telah dialih aksarakan dari Bahasa Jawa ke Bahasa Latin. Saat ini dalam proses alih bahasa menjadi Bahasa Indonesia,” kata Agung, Selasa (25/6/2024), di Kantor Dinperpusar Demak.

Menurut Agung, masih banyak jejak sejarah Demak yang masih tersebar dan belum terdeteksi.

“Untuk naskah kuno yang berjudul Raden Syahid kami dapatkan dari kolektor asal Solo. Kemudian ada yang dari Kebumen, sudah kami scan dan kami bawa ke Demak,” lanjut Agung.

Baca Juga  Ratusan Orangtua Murid Serbu Posko SPMB Disdik

Hingga saat ini, pihaknya, lanjut Agung, akan terus menggali informasi dokumen atau arsip yang terkait dengan sejarah Kabupaten Demak.

“Kami akan terus mencari dari informasi yang ada kaitannya dengan sejarah kabupaten demak. Karena kami yakin, masih banyak arsip sejarah Demak yang tersebar. Sehingga dapat menambah koleksi warisan sejarah yang dapat diketahui oleh generasi muda di Kabupaten Demak,” pungkas Agung.

Sementara itu, Wakil Bupati Demak, Ali Makhsun, menyatakan, Pemerintah Daerah akan terus mendukung upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk menggali serta mengumpulkan naskah naskah kuno yang ada kaitannya dengan Sejarah Kabupaten Demak.

“Kami berharap ada peran aktif masyarakat yang memiliki buku buku atau dokumen kuno yang ada kaitannya dengan sejarah Demak. Kalau pun pemilik ingin menjual, kami pemerintah daerah siap untuk bertransaksi,” ungkap Wakil Bupati.

Baca Juga  Makna Qurban, Pesan Khotib di Masjid Alqodar Sendangmulyo

Ali Makhsun menjelaskan, Naskah kuno atau pun arsip tersebut kiranya berkaitan dengan Ikon Kota Wali, yakni Kanjeng Sunan Kalijaga yang nantinya dapat menjadi acuan sejarah penyebaran Islam.

“Pada saatnya nanti Kabupaten Demak, kami berharap menjadi pusat kajian Islam. Karena di Demak ini merupakan pusat penyebaran Agama Islam pada jaman Walisongo,” pungkas Wakil Bupati.

Disisi lain, dalam kegiatan sosialisasi peningkatan peran masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, dan pelestarian naskah kuno, melibatkan sejumlah pustakawan dan puluhan peserta dari perwakilan masyarakat dan pondok pesantren di Kabupaten Demak. (Hrw)

Back to top button