
inilahjateng.com (Sragen) – Pihak kepolisian memprediksi pemudik paling dominan menggunakan transportasi darat, khususnya mobil pribadi.
Dengan begitu jalur tol tentu akan paling diminati.
Rest area di tol diyakini akan dikunjungi oleh para pemudik, terutama pada saat berbuka maupun sahur dan solat serta istirahat.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan sudah menyiapkan sejumlah skema untuk menciptakan keamanan, kenyamanan terutama pada antrean SPBU.
“Kami sudah koordinasi dengan pengelola rest area, apabila ditemukan antrian cukup panjang, maka kami akan menggunakan metode untuk penggunaan bayar cash, barcode kami tutup,” kata Kapolres, Minggu (23/3/2025).
Pembayaran cash di SPBU rest area ini terdapat maksimal pembayaran yakni Rp 200 ribu.
Kapolres mengatakan hal ini untuk memudahkan pemudik dalam mengisi dan mengurai antrian panjang.
Selain itu jika ditemukan antrian panjang di gerbang tol atau gate tol, pihaknya dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan menambah petugas-petugas mobil rider mengurai antrian dengan barcode.
“Kami juga akan menggunakan sistem in 2 out 2, apabila nanti terlalu panjang antrian maka kita akan menggunakan sistem 1 3. Satu masuk 3 keluar ataupun sebaliknya. Kita juga akan menggunakan sistem contra flow. Ini semua situasional,” tambah dia.
Pihaknya mengharapkan kerjasama dari seluruh pihak terutama pemudik untuk memeriksa selalu kesehatan, baik kesehatan pribadi, kesehatan perorangan maupun kesehatan dari kendaraannya. (MPM)