USM Beri Pelatihan Implementasi SWOT ke Pelaku UMKM

inilahjateng.com (Semarang) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Semarang (USM) memberikan pendampingan dan pelatihan tentang pentingnya Implementasi SWOT dalam Meningkatkan Daya Saing pada pelaku UMKM Perdana Semarang di Jl. Bukit Anggrek II No.21 Semarang, Sabtu (5/7/2025).
Tim PkM USM terdiri atas Ketua Widiyanti, S.E., M.M, anggota Ratna Tunjungsari, S.E., M.Si, Agung Budiartono, S.E., M.Si. dan Agus Prasetyo, S.E., M.M. serta melibatkan dua mahasiswa Ekonomi Akuntansi USM.
Ketua Tim PkM USM, Widiyanti mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada pelayanan masyarakat dan penerapan ilmu pengetahuan serta teknologi dalam memberikan alternatif solusi bagi mitra PKM.
”Pengabdian kepada masyarakat ini menjadi wahana menyampaikan edukasi, pelatihan informasi dan berbagi inspirasi bermanfaat untuk mitra pengabdian. Tujuan diadakannya kegiatan ini antara lain memberikan pemahaman tentang pentingnya melakukan analisis SWOT bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan memberikan pelatihan cara memetakan matriks SWOT untuk usaha yang dijalankan. Mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang relevan, kemudian menganalisa faktor-faktor tersebut kemudian memetakan strategi yang tepat,” katanya.
Dia menambahkan, metode pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan memberikan pendampingan dan pelatihan tentang pentingnya implementasi SWOT dalam meningkatkan daya saing pada UMKM Perdana Semarang, dilanjutkan membuat pemetaan SWOT dan diskusi tentang materi yang disampaikan sampai mitra benar-benar memahami tentang pentingnya memahami apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnisnya.
”Bisnis yang syarat persaingan, harus mampu memicu para pelaku usaha untuk berani tampil beda dan memiliki strategi dalam mengadopsi berbagai perubahan internal maupun eksternal. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus mampu beradaptasi dan responsif terhadap perubahan pasar dan teknologi, tentunya bukan hal yang baru dalam dunia bisnis mengingat semua kalangan dan stake holder serta pihak-pihak berkepentingan lainnya juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan,” ujarnya.
Alternatif implementasi dari adaptasi tersebut, katanya, dapat dilakukan oleh UMKM antara lain dengan aktif mengembangkan produk dan layanan serta senantiasa berinovasi dengan lebih baik dari pesaing, mencari modal dengan kreatif, mengembangkan jaringan bisnis, dan berusaha mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk mengembangkan usaha.
“Analisis SWOT adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi suatu usaha untuk memetakan apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha sehingga dengan demikian bisnis atau usaha yang dijalankan bisa lebih prepare dalam menghadapi situasi bisnis yang penuh dengan ketidakpastian,” ungkapnya. (RED)