Vokasi UNISBANK Semarang Launching Aplikasi SIAKU dan SI-ASET

inilahjateng.com (Semarang) – Universitas Stikubank Semarang melaunching aplikasi SIAKU dan SI-ASET, aplikasi tersebut digarap melalui program Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka (KEDAIREKA) dari Derektorat Akademi Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV).
Aplikasi Sistem Administrasi Keuangan (SIAKU) berfungsi untuk mengelola aliran kas yang berasal dari Sub pengelolalaan dana usaha seperti paket usaha maupun retail.
Sedangkan aplikasi Sistem Administrasi dan Aset (SI-ASET) dirancang untuk mencatat dan mengelola semua jenis aset, baik berupa benda, maupun aset yang berupa video, dan dokumen atau berkas berharga.
Dekan Fakultas Vokasi UNISBANK Semarang, Retnowati mengatakan, pembentukan aplikasi tersebut melibatkan mitra, dalam hal ini Koprasi Desa Wisata Candirejo, juga dalam pembentukan aplikasi ini berkolaborasi dengan lintas program studi.
“Kewajiban kami harus melibatkan mitra, mitra kami dalam hal ini Koprasi Desa Wisata Candirejo. Konsep yang kami kriet adalah dua keluaran, baik SIAKU dan SI-ASET berusaha melakukan kolaborasi lintas program studi,” ujarnya usai melaunching aplikasi tersebut di Kampus Vokasi UNISBANK Semarang, Rabu (29/11/2023).
Retnowati menjelaskan, SIAKU melibatkan dosen dari Keuangan, Perbankkan dan Menejemen Informatika, kemudian untuk SI-ASET melibatkan Menejemen Informatika dan Perhotelan, dengan objek yang kebetulan sama, yaitu Koprasi Desa Wisata Candirejo.
Pihaknya mengakui, adanya kendala masalah lamanya waktu administrasi hingga dana diturunkan, sehingga pihaknya melakukan penalangan terlebih dahulu.
“Kami melihatnya lebih kepada faktor panjangnya waktu, ada yang namanya tahapan pembuatan proposal, unggah proposal, kemudian fase pitching, ketika kami lolos pitching kemudian dilakukan verifikasi yang dilakukan dua kali, verifikasi konten dan keuangan, lalu dinyatakan lolos, baru kemudian turun dana,” bebernya.
Dikesempatan yang sama, Rektor UNISBANK, Edi Winarno menyampaikan, masih banyak desa di Jawa Tengah yang kurang tersentuh digitalisasi, ia berharap UNISBANK bisa menjadi pionir.
“Ada 775 desa lain di Jateng yang belum tersentuh, jadi ini menjadi pionir juga dan harapannya dari UNISBANK, kalo tadi sudah diberikan kesempatan pihak Disporapar Jateng, ini bisa di kloning, bisa dikembangkan,” harapnya.
“Harapannya proses digitalisasi di masing – masing desa yang ada di Jateng itu bisa mingikuti pola yang sama, seperti di Desa Wisata Candirejo,” lanjutnya.
Lebih lanjut, program ini dapat terus berlanjut, dan ia berharap, dari aplikasi SIAKU dan SI-ASET dapat memberikan manfaat kepada banyak desa di Jawa Tengah.
“Ini masih cukup panjang prosesnya, karena hampir semua desa belum terdigitalisasi dengan baik, dari informasi keuangannya kemudian asetnya, ini yang diharapkan proses kelanjutannya, ini juga bergantung pendanaan dari pemerintah juga. Kalo ini jalan, pemerintah juga peduli terhadap semua dosen terkait dengan penelitian ini, harapannya kita bisa semakin memberikan manfaat yang banyak bagi semua desa, kususnya di Jateng,” tambahnya. (AHP) Â