Waketum PSI Ajarakan Mahasiswa untuk Bijak dan Cerdas dalam Bermedia Sosial

inilahjateng.com (Semarang) – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman mengajarkan tentang cara bijak dan cerdas dalam menggunakan sosial media kepada puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Asli Semarang (IKAN MAS) di Semarang.
Andy menyampaikan jika algoritma bis berubah karena pembuatnya. Bahkan dengan menggunakan struktur pemahaman terhadap media yang telat maka suatu aplikasi mempunyai suatu pedoman dan arah informasi yang jelas dan sesuai dengan algoritma yang kita buat.
“Berbicara mengenai navigasi digital kita harus memahami posisi keaadaan, jarak, dan pemahaman kita terhadap media. Apalagi dalam waktu ini atau tahun ini, kita terpolarisasi karena sudah memasuki tahun politik. Maka dari itu kita harus memahami dan juga kita harus mendalami suatu berita dan sering sering mecari informasi terlebih dahulu sebelum menyimpulkan sesuatu agar tidak termakan hoax,” kata Andy yang juga caleg DPR RI Dapil 1 Jateng, Senin (9/10/2023).
Ia menegaskan jangan pernah memberikan ruang kepada kebohongan untuk bisa menyebar luas.
Andy juga menjelaskan jika politik sosial media memiliki dampak yang cukup signifikan dalam dunia modern saat ini.
Ia bahkan menyimpulkan beberapa hal penting tentang politik media sosial yang meliputi pengaruh besar, filter bubble, disinformasi, kampanye politik, aktifsme sosial, privasi, dan regulasi.
Pengaruh besar media sosial memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik, memobilisasi massa, dan memengaruhi hasil pemilihan dengan cepat.
Kemudian Filter Bubble media sosial cenderung menciptakan gelembung informasi di mana individu hanya terpapar pada pandangan yang sejalan dengan kepercayaan mereka sendiri dan meningkatkan polarisasi.
Kemudian Disinformasi yang biasa diartikan menyebarnya berita palsu dan disinformasi di media sosial dapat merusak proses politik dan keputusan publik.
Untuk kampanye politik, Andy menjelaskan bahwa kandidat dan partai politik semakin mengandalkan media sosial untuk kampanye dan berinteraksi dengan pemilih.
Aktivisme sosial di media sosial juga menurutnya telah memungkinkan aktivisme sosial yang cepat dan luas, memungkinkan orang untuk berkumpul dalam isu-isu tertentu.
Kemudian keamanan privasi, menurut Andy, isu privasi menjadi penting, karena data pengguna sering digunakan untuk tujuan politik dan periklanan yang tidak selalu transparan.
Terakhir berkaitan dengan regulasi yang seharusnya lebih mengatur media sosial dalam politik, meskipun ini memicu debat tentang kebebasan berbicara.
“Dengan demikian, politik media sosial adalah bagian integral dari proses politik modern yang memiliki potensi positif dan negatif yang signifikan,” tandasnya. (LDY)