Jateng

Wakil Wali Kota Semarang Minta Turunan Silayur Dilandaikan

inilahjateng.com (Semarang) – Turunan Silayur di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang kembali memakan korban.

Apalagi dalam sepekan terakhir ada truk yang mengalami rem blong dalam waktu yang berdekatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa truk mengalami rem blong di turunan Silayur terjadi pada Senin (24/2/2025).

Akibat insiden tersebut sebuah halte yang tak jauh dari SMPN 12 Kota Semarang rusak parah akibat hantaman truk tersebut.

Terbaru, sebuah truk mengalami rem blong di turunan Silayur kembali terjadi Rabu (26/2/2025) pagi tadi.

Bahkan truk tersebut sampai menyeruduk minibus yang ditumpangi belasan anak sekolah TK dari hendak kunjungan ke Planetarium UIN Walisongo.

Dua kejadian kendaraan besar mengalami rem blong sangat disayangkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang.

Baca Juga  Sarif Abdillah Himbau Kewaspadaan Dampak Kemarau Basah

Pasalnya, kedua kendaraan truk tersebut sama-sama melanggar jam operasional lalu lintas yang diterapkan disana.

“Kedua kendaraan yang mengalami (rem blong) itu melanggar semua. Kita juga tidak ada hentinya melakukan operasi gabungan dengan Satlantas Polrestabes Semarang. Tapi supir truk ini sering kali nakal dan main colong-colongan dengan kami,” kata Kepala Seksi Penertiban Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Budi Fitriansyah, Rabu (26/2/2025) di lokasi.

Peristiwa tersebut cukup menyita perhatian Dishub Kota Semarang.

Bahkan pihaknya akan melakukan pencatatan untuk kendaraan yang melanggar dan selanjutnya akan diberi diperingatan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengaku akan melandaikan turunan Silayur.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah dan menurunkan angka kecelakaan akibat rem blong.

Baca Juga  Sarif Abdillah Tegaskan Pentingnya Organisasi Pelajar

“Kami sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk melandaikan jalan. Mungkin itu bisa menjadi sebuah solusi murah. Kalau saya inginnya melandaikan jalan dari mulai turunan Silayur sampai titik kita berdiri disini (RS Permata Medika),” beber Iswar.

Ia menyoroti beban kendaraan yang seringkali overload. Bahkan tidak sedikit pengemudi kendaraan berat yang justru tidak mengetahui adanya larangan truk besar melintas di jam-jam sibuk.

“Kami juga akan memberikan pemahaman kepada kawasan industri terkait aturan jam operasional. Tapi sebagian supir ada yang bilang mereka tetap melewati di jam sibuk karena mengejar jadwal kapal,” pungkasnya. (LDY)

Back to top button