Wali Kota Semarang Sebut Hanya Satu KK yang Masih Tolak Vaksin Polio

inilahjateng.com (Semarang) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut saat ini hanya tinggal satu Kepala Keluarga (KK) yang masih menolak untuk mendapatkan vaksin polio.
Sebelumnya, diberitakan ada beberapa warga Rowosari yang menolak mendapatkan vaksin polio dan menandatangani surat pernyataan tidak menerima vaksin polio di Puskesmas Rowosari.
“Saat ini hanya tinggal 1 KK yang masih menolak. Alasannya karena belum yakin,” kata Ita, sapaan akrabnya, Kamis (18/1/2024).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa) Polio di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur setelah ditemukan kasus Polio di Klaten dan Madura.
Imbas dari penetapan KLB tersebut, Kemenkes melakukan respon cepat melalui imunisasi Sub PIN Polio serentak kepada dua wilayah tersebut dan kabupaten Sleman mulai Senin 15 Januari 2024 lalu.
Pemberian vaksin polio tersebut guna mewujudkan generasi emas bebas polio atau lumpuh layu.
Pemkot Semarang mentargetkan capaian Sub PIN Polio 100 persen dari total sasaran.
Namun tidak dipungkiri bahwa selalu ada kendala dan tantangan dalam pelaksanaan imunisasi.
“Tantangan tersebut kami sikapi dengan melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat dan menggandeng lintas sektoral termasuk tokoh-tokoh masyarakat yang paling dipercaya untuk melakukan pendekatan. Jadi perinsipnya kami akan bekerja semaksimal mungkin agar seluruh sasaran tercapai 100 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam.
Hakam menyebutkan Sub PIN Polio bisa didapatkan di 38 puskesmas Kota Semarang termasuk di posyandu, SD/MI sederajat, dan di TK/PAUD.
Hakam menjelaskan setiap anak akan mendaptakan 2 tetes vaksin polio jenis nOPV2 (Novel Oral Polio Vaccine Tipe 2) dan diberikan tanpa memandang status imunisasi anak sebelumnya.
“Artinya anak yang sudah pernah mendapatkan imunisasi Polio sebelumnya tetap wajib mengikuti Sub PIN polio saat ini, dikarenakan vaksin polio imunisasi rutin yang sudah pernah diberikan sebelumnya untuk pencegahan virus polio tipe 1 dan 3, sedangkan Sub PIN Polio saat ini menggunaan jenis vaksin nOPV2 untuk pencegahan polio akibat virus polio tipe 2 seperti jenis virus polio yang ditemukan di Klaten dan Pamekasan Madura,” tuturnya.
Di samping itu, Pemkot Semarang juga melakukan penguatan edukasi dengan menggerakkan promotor kesehatan di setiap Puskesmas untuk meyakinkan masyarakat terhadap pentingnya imunisasi Sub PIN Polio ini.
“Harapannya tidak ada lagi kasus Polio di Indonesia terutama di Kota Semarang agar generasi emas dan berkualitas dapat diwujudkan,” tandasnya. (LDY)